Rabu 02 Oct 2019 09:09 WIB

Kemilau Peradaban Islam di Spanyol

Cordoba menjadi pesaing Baghdad dalam pengembangan peradaban Islam.

Indahnya kota Cordoba dari tepi sungai Al-Wadi al-Kabir, yang dilafalkan orang Spanyol sebagai Guadalquivir.
Foto: Lonelyplanet.com
Indahnya kota Cordoba dari tepi sungai Al-Wadi al-Kabir, yang dilafalkan orang Spanyol sebagai Guadalquivir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lima tahun setelah runtuhnya Umayyah yang berpusat di Damaskus, Suriah, Abdurrahman I yang bergelar Al- Dakhil berhasil mendirikan Kekhalifahan Umayyah baru di daratan Eropa.

Kekhalifahan baru ini bahkan mampu mengimbangi kejayaan Dinasti Abbasiyah, khususnya dalam bidang sains dan teknologi. Kemilau sains dan teknologi di wilayah kekuasaan Dinasti Umayyah Andalusia berawal dari zaman kekuasaan Abdurrahman Al-Aushat. Menurut Ahmad Syalabi, Abdurrahman Al-Aushat dikenal sebagai pemimpin yang cinta ilmu pengetahuan.

Sebagai Amir yang berkuasa di Cordoba--ibu kota pemerintahan Umayyah Spanyol--Al-Aushat mengundang para ahli dari dunia Islam untuk bertandang ke negeri yang dipimpinnya. Sejak itulah, aktivitas ilmu pengetahuan mulai menggeliat di Spanyol Muslim. Sains dan teknologi kian berkembang pesat ketika Dinasti Umayyah di Spanyol dipimpin Abdurrahman III yang bergelar An-Nasir.

Ia adalah penguasa pertama di Spanyol yang mendeklarasikan diri sebagai Khalifah pada 929 M. Pada periode inilah peradaban Islam di Spanyol berhasil mengimbangi, bahkan menyaingi kehebatan Kekhalifahan Abbasiyah yang berpusat di kota Baghdad, Irak. Spanyol pun menjelma menjadi negara yang subur dan makmur di masa kekuasaan Dinasti Umayyah.

 

Pada masa kepemimpinan Abdurrahman III, di pusat pemerintahan berdiri Universitas Cordoba. Menurut Sejarawan Said Al- Andalusi, sang Khalifah juga mendirikan perpustakaan megah dengan koleksi buku yang sangat melimpah. Ia menempatkan para sarjana kedokteran dan ilmu pengetahuan lainnya dalam posisi yang tinggi serta terhormat.

Saat itu, kota Cordoba dikenal sebagai salah satu pusat ilmu kedokteran dan filsafat berpengaruh di dunia, setelah Baghdad. Dukungan para penguasa itu telah mendorong ilmu pengetahuan serta teknologi berkembang begitu pesat di Kekhalifahan Umayyah Spanyol.

Sederet ilmuwan penting dan terkemuka bermunculan di Spanyol Muslim. Mereka mengembangkan beragam ilmu pengetahuan, seperti astologi, astronomi, kedokteran, anatomi, optik, farmakologi, psikologi, ilmu bedah, zoologi, biologi, botani, mineralogi, metalurgi, sosiologi, hidrostatik, filsafat, puisi, musik, navigasi, sejarah, arsitektur, geografi, fisika, matematika, serta kimia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement