Ahad 22 Sep 2019 17:17 WIB

Dompet Dhuafa: Banyak Warga Korban Karhutla Terindikasi ISPA

Dompet Dhuafa melakukan pemeriksaan terhadap warga terdampak asap Karhutla.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Disaster Managemen Centre (DMC) Dompet Dhuafa untuk terjun dalam membantu proses pemadaman serta memberikan masyarakat layanan bagi yang terdampak dari kabut asap.
Foto: dompet dhuafa
Disaster Managemen Centre (DMC) Dompet Dhuafa untuk terjun dalam membantu proses pemadaman serta memberikan masyarakat layanan bagi yang terdampak dari kabut asap.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dompet Dhuafa Riau memberikan layanan kesehatan kepada warga yang terdampak asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Masjid Nurhidayah, Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru pada Jumat (20/9). Puluhan warga yang mayoritas lansia dan anak-anak diperiksa dokter dan mendapat layanan oksigen.

Koordinator Kesehatan Dompet Dhuafa Riau, Ridia Wulandari menyampaikan ada sekitar 63 pasien yang diperiksa. Kebanyakan mereka mengeluhkan sesak nafas, pusing dan batuk-batuk. Semua gejala itu merupakan indikasi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

"Rata-rata warga terindikasi ISPA, karena banyak yang mengeluhkan pusing, sesak napas, batuk bahkan mual," kata Ridia kepada Republika, Ahad (22/9). 

Dompet Dhuafa Riau telah mengobati dan memberikan oksigen kepada mereka yang terindikasi ISPA. Dompet Dhuafa Riau juga membagikan masker kepada warga dan memberi hiburan edukatif kepada anak-anak korban karhutla dengan kegiatan mendongeng.

Ridia menyampaikan, sejak asap karhutla melanda sekitar dua pekan terakhir ini, Dompet Dhuafa Riau sudah melakukan aksi tebar masker. Aksi itu dilakukan di beberapa titik di kabupaten/kota Provinsi Riau. Di antaranya di Kabupaten Kuansing, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kampar, Siak, Bengkalis dan Kota Pekanbaru.

"Data di lapangan yang dihimpun oleh Dompet Dhuafa periode 20 September 2019, total masker yang di bagikan sebanyak 7.522 masker yang tediri dari 2.354 masker N95 dan 5.168 masker medis," ujarnya.

Kegiatan tebar masker akan tetap dilakukan Dompet Dhuafa hingga asap karhutla berakhir. Dompet Dhuafa Riau juga memberikan 150 multivitamin sebagai tindak lanjut layanan kesehatan yang telah dilakukan. Selain itu mendirikan lima safe house serta satu pos medis dan promosi kesehatan.

Dompet Dhuafa Riau juga menyediakan mobile klinik dan mengajak masyarakat untuk shalat istiqo. Sementara di wilayah Sumatera Barat telah dibagikan 1.480 masker hingga Jumat, (20/9). Di wilayah Sumatera Selatan bersama tim DMC, relawan serta Dompet Dhuafa Sumatera Selatan telah mendistribusikan 4.000 masker, mendirikan dua pos darurat.

"Hingga Jumat (20/9) total penerima manfaat Dompet Dhuafa mencapai sekitar  44.178 jiwa," jelas Ridia.

Diketahui di Kalimantan Tengah 44.769 hektare lahan terbakar dan terdapat 499 titik panas. Di Riau 49.266 hektare lahan terbakar dan terdapat 303 titik panas serta 39.277 jiwa terdampak karhutla. Di Kalimantan Barat 25.900 hektare luas lahan terbakar dan terdapat 430 titik panas.

Di Kalimantan Selatan 19.490 hektare lahan terbakar dan terdapat 34 titik panas. Di Sumatera Selatan terdapat 11.826 hektare lahan terbakar dan terdapat 710 titik panas serta 14.702 jiwa terdampak karhutla. Di Jambi 11.022 hektare lahan terbakar dan terdapat 897 titik panas serta 11.000 jiwa terdampak karhutla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement