Jumat 20 Sep 2019 04:04 WIB

Keunikan Pesantren Sepak Bola Zakat Center

Santri tak hanya dibekali ilmu agama tapi juga dipersiapkan sebagai atlet.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON --- Sudah empat tahun, Abib Syahrian menyantri di Pondok Pesantren Sepak Bola Zakat Center di Desa Pasalakan, Kecamatan Sumber, Cirebon. Kini ia telah mampu memahami berbagai  literatur keislaman.

Bersama teman-teman sebayanya yang nyantri di Ponpes Sepakbola Zakat Center, Abib pun telah menorehkan sejumlah prestasi. Terutama di bidang olahraga sepakbola.

Prestasi tertinggi yang pernah diraih Abib dan teman-temannya adalah mampu menjuarai kompetisi sepak bola anak-anak internasional di Malaysia pada 2018. Kala itu, Abin dan teman-temannya berhasil menjuarai liga sepakbola anak-anak tingkat  Jawa Barat. Sehingga dikirim mewakili Jabar untuk  mengikuti kompetisi di Malaysia.  

“Saya masuk pesantren dari 2015, tapi waktu itu saya masih pulang pergi sekitar setahun, lalu pas saya masuk SMP saya mondok,” kata Abib saat berbincang dengan Republika,co.id pada Kamis (19/9).

Ponpes Sepakbola Zakat Center memang berbeda dari pesantren pada umumnya. Di sini, santri tak hanya dididik menjadi seorang Muslim yang memiliki akhlak baik dan mempunyai pengetahuan agama yang luas, tetapi para santri juga dibina untuk menjadi atlet-atlet sepakbola yang profesional.

Meski begitu, para santri Ponpes Sepakbola Zakat Center tak ketinggalan soal pendidikan formal. Di pesantren ini para santri ikut program home schooling. Saban harinya kegiatan belajar mengajar berlangsung dari pagi hingga siang hari. Sementara pada malam hari, santri baru mengikuti kegiatan mengaji ala pesantren salaf dengan mengkaji berbagai kitab melalui metode bandongan.

“Kalau sekolah formal seminggu sekali ke SMP 1 Plered tapi sehari-harinya belajarnya disini,” katanya.

Sementara untuk mengasah kemampuan bersepakbola, para santri yang tergabung dalam SSB Ponpes Sepak Bola Zakat Center akan mengikuti latihan tiga kali dalam seminggu. Biasanya latihan berlangsung pada Rabu, Jumat dan Ahad.

Pengajar Ponpes Sepak Bola Zakat Center, Ustaz Ahmad Wahib menjelaskan pesantren Sepakbola Zakat Center merupakan salah satu cabang pesantren yang berada di bawah naungan Zakat Center.

Pesantren Sepak Bola Zakat Center didirikan sejak 2015 oleh Anwar Musyadad. Di pesantren ini santri tak hanya berfokus mendalami agama, namun juga fokus untuk mencetak generasi pesepakbola profesional.

“Ngajinya ada semua dari Nahwu Sorofnya, akhlaknya, fikihnya. Jadi, nggak cuma pintar mengaji, tapi juga akhlaknya harus baik dan punya kelebihan yaitu bermain bola,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement