Ahad 15 Sep 2019 19:40 WIB

Tiga Peninggalan Dinasti Shirvanshah

Dinasti Shirvanshah berkembang di wilayah Azerbaijan pada abad ke-9.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Istana Shirvanshah, Armenia
Foto: Wikipedia
Istana Shirvanshah, Armenia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kerajaan ini berkembang di wilayah Azerbaijan pada pertengahan abad ke-9 hingga awal abad ke-16. Mereka awalnya adalah orang Arab yang mengembangkan diri di Persia. Kerajaan ini dikenal karena dukungan budaya mereka.

Ada dua periode negara Shirvan yang independen dan kuat. Pertama pada abad ke-12 di bawah raja Manuchehr dan putranya, Akhsitan I yang membangun benteng Baku. Kedua terjadi pada abad ke-15 di bawah dinasti Derbendid.

Selama berkembang, kerajaan ini mengembangkan budaya yang hingga kini jejaknya masih terlihat. Berikut ini adalah tiga peninggalan arsitekturnya yang menjadi objek pariwisata masyarakat dunia.

Istana Shirvanshah

Kompleks ini mulai dibangun pada 1411 oleh Shirvanshah Sheykh Ibrahim I. Bangunan dua lantai dari istana ini memiliki 50 ruangan. Terhubung dengan tiga tangga berliku yang sempit. Gerbang besar langsung mengarah dari halaman ke lantai dua, ke penginapan oktahedral tinggi yang ditutupi dengan kubah. Sebuah ruang depan kecil, juga ruang segi delapan terletak di belakangnya, menghubungkannya dengan kamar-kamar penginapan di istana.

Masjid Istana

Masjid ini dibangun sekitar tahun 1430-an terletak di pelataran bawah kompleks. Masjid ini memiliki dua kubah yang sedikit runcing, diarsir oleh garis vertikal menara yang proporsional. Ada dua ruangan untuk shalat, aula ukuran besar untuk pria dan aula ukuran kecil untuk wanita.

Juga beberapa ruang yang lebih kecil Ada sebuah prasasti yang diletakkan di bawah stalaktit menara yang bertuliskan, "Sultan Khalilullah Agung yang saya perintahkan untuk membangun menara ini. Semoga Allah meninggikan hari-hari pemerintahannya. Tahun 845 (1441- 1442).

Paviliun Divankhana

Divankhana adalah paviliun batu kecil. Bangunan ini terletak di dalam halaman kecil yang dikelilingi galeri di tiga sisi. Paviliun Divankhana terdiri atas aula yang ditutupi dengan kubah batu baik di dalam maupun di luar.

Terdapat gerbang tinggi sebagai pintu masuk utama yang proporsional dihiasi dengan ornamen dan tulisan Arab. Gerbang ini juga dihiasi dengan dua medali di dalamnya yang ada prasasti dalam tulisan Arab Kufi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement