Sabtu 14 Sep 2019 19:30 WIB

Belajar dari Mohamed Salah Effect

Fenomena hijrah tidak hanya terjadi pada selebritas.

Mohamed Salah
Foto: EPA-EFE/Peter Powell
Mohamed Salah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fenomena hijrah tidak hanya terjadi pada selebritas yang kerap kali muncul di layar televisi. Dari dunia olahraga, beberapa atlet yang mendekat dan mendalami agama Islam juga mulai bermunculan. Seorang komentator olahraga kondang Indonesia, Mohamad Kusnaeni dalam wawancara bersama reporter Republika Zahrotul Oktaviani menyebut, hijrah yang dilakukan atlet memberi dampak positif tidak hanya bagi dunia olahraga, tapi juga dakwah Islam. Berikut kutipannya. 

Keberadaan atlet yang hijrah meningkatkan minat santri untuk menjadi atlet?

Sekarang tidak hanya ada liga santri untuk sepak bola, tapi juga ada POSPENAS atau Pekan Olah raga dan Seni antar-Pondok Pesantren Nasional. Efek dari atlet-atlet yang hijrah ini memang belum sepe nuhnya bisa membawa maupun menyebarkan spirit-nya, tapi ini langkah awal yang baik, sebuah rintisan yang baik untuk menebarkan virus kebaikan.

Saya melihatnya ini ibarat, kalau tidak ada yang memulai, ya tidak akan pernah terjadi. De ngan adanya Liga Santri dan POS PENAS, ini langkah awal mulai me nye barkan virus kebaikan lewat olah raga. Ini harus di-support meski langkahnya masih panjang dan pe ngaruhnya belum besar. Di sepak bola mungkin kita melihat ada Rafli Mursalim, alumnus liga santri yang kini namanya sudah sering digaung kan. Untuk cabang olahraga yang lain, baru mulai. Beberapa atlet, seperti voli putri, banyak yang berhijab. 

Di luar negeri, masih banyak yang takut dengan Islam atau Islamophobia. Keberadaan Mo Salah bisakah mengenalkan Islam pada dunia? 

Saya pernah membaca sebuah ilustrasi tentang bagaimana berat dan perjuangan orang Islam bisa di terima oleh komunitas masyarakat di Inggris. Selama berpuluh-puluh tahun, Islam masih diberikan stigma yang sinis. Ini berpuluh-puluh tahun terjadi, tapi begitu Mo Salah datang, bermain dengan baik, mencetak gol, dan membawa Liverpool pada ke menangan, dan setiap mencetak gol dia selebrasi dengan sujud syukur, ini menciptakan efek budaya yang tidak bisa dilakukan berpuluh-puluh tahun sebelumnya.

Yang dulu melalui jalur dakwah, sosial, itu tidak pernah berhasil, tapi dengan Salah tidak sampai setahun dampaknya lebih terasa. Satu musim cukup bagi Salah untuk membuat orang Inggris menerima Islam. Dan, lewat Mo Salah ini menghapus pandangan yang selama ini ada di pikir an mereka. Sebetulnya dari dulu ada beberapa atlet Islam, seperti Mido di Spurs, Mane juga di Liverpool. Tapi, Mohamed Salah effect ini paling dramatis dan terasa perubahannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement