Jumat 30 Aug 2019 21:00 WIB

Bummas Berdaya Insani Jembatani Produk Desa Berdaya

Produk Bummas dipamerkan di pameran di Sumedang.

Produk Bummas Berdaya Insani mewakili produk-produk pemberdayaan lainnya yang ada di kecamatan Cibugel.
Foto: rumah zakat
Produk Bummas Berdaya Insani mewakili produk-produk pemberdayaan lainnya yang ada di kecamatan Cibugel.

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Rumah Zakat melalui Fasilitator Desa Berdaya yang tersebar di beberapa desa melakukan pemberdayaan dengan mendirikan Badan Usaha Milik Masyarakat salah satunya Bummas Berdaya Insani Cibugel. Empat hari lalu Bummas ini diresmikan.

Saat ini produk-produknya turut dipamerkan oleh pemerintah kecamatan Cibugel dalam Pameran Pembangunan Kabupaten Sumedang, Produk Bummas Berdaya Insani mewakili produk-produk pemberdayaan lainnya yang ada di kecamatan Cibugel.

Pada kesempatan ini produk yang ditampilkan adalah produk dengan berbahan baku ketela pohon atau yang lebih dikenal dengan sebutan Singkong, dari 1 bahan baku ini dihasilkan beberapa produk olahan lokal di ataranya Oyek, Kerupuk Beca, Opak Elod, Citruk, Opak Aci, Cireng Kering, Keripik Kaca, Keripik Singkong dan masih banyak lagi.

Bummas Berdaya Insani dapat kesempatan dan kepercayaan diberikan amanah untuk mewakili produk-produk lokal masyarakat yang ada di kecamatan Cibugel. “Kami mengucapkan terimakasih kepada pemerintah kecamatan cibugel yang selama ini mendukung pemberdayaan yang dilakukan oleh Rumah Zakat dan sekarang memberikan kesempatan kepada Bummas Berdaya Insani untuk menampilkan beberapa produknya dipamerkan dalam Pameran Pembangunan  Kabupaten Sumedang,” ujar Nandar Sutisna, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat.

Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mengubah pola perilaku masyarakat untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian lewat empat aspek. Empat aspek itu yaitu, perlindungan sosial, peningkatan kapasitas, peningkatan aksesibilitas dan pemanfaatan potensi lokal.

Sebab, kebijakan pemberdayaan masyarakat yang sudah dilaksanakan selama ini tidak terbatas tataran konsep adopsi program dan kegiatan semata, tapi terpenting mengadaptasi konsep tersebut kepada masyarakat.

Selanjutnya, di bidang pemanfaatan potensi lokal, pemberdayaan masyarakat harus mampu menyediakan seperangkat teknologi tepat guna sesuai potensi lokal, penyediaan pasar bagi terciptanya aktivitas ekonomi masyarakat serta fasilitas kelompok pengelola prasarana.  “Sekarang kita fokus pada pemanfaatan potensi lokal dengan membentuk sebuah wadah yang dapat menjembatani produk-produk masyarakat,” ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement