Jumat 06 Sep 2019 05:00 WIB

5 Upaya Pencurian Jasad Rasulullah SAW yang Gagal

Berbagai upaya pencurian digagalkan berkat kuasa Allah SWT.

Penampakan Pilar Aisyah yang terletak di tengah-tengah area Raudhah. Titik itu disebut kerap dijadikan lokasi shalat sunnah Rasulullah.
Foto: Fitriyan Zamzami/Republika
Penampakan Pilar Aisyah yang terletak di tengah-tengah area Raudhah. Titik itu disebut kerap dijadikan lokasi shalat sunnah Rasulullah.

REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW dimakamkan di kamar Aisyah RA, yang saat ini berada di kawasan Raudhah, Masjid Nabawi, Madinah. Sejarah ternyata pernah mencatat upaya pencurian jasad Rasulullah, namun berkat penjagaan Allah SWT, berbagai konspirasi pencurian tersebut akhirnya gagal. 

Upaya yang pertama, dilakukan oleh salah satu penguasa Dinasti Fatimiyah pada abad ke-5 Hijriyah, yaitu al-Hakim bi Amrillah. Pengemban misi tersebut adalah salah satu tentara elitenya yaitu Abu al-Futuh. Dia berencana memindahkan jasad Rasul ke Mesir.

Baca Juga

Namun apa daya, Allah SWT mengirimkan angin kencang yang nyaris mengguncang tanah saking kuatnya. Abu al-Futuh menyadari kesalahannya, lalu kembali ke Mesir dan bertaubat. 

Upaya jahat kedua, masih dilakukan atas instruksi al-Hakim bi Amrillah. Tak dijelaskan kapan hal itu terjadi. Kali ini, pasukan elite penguasa Dinasti Fatimiyah tersebut mencoba mencuri jasad Rasulullah dengan menggali terowongan di bawah Masjid Nabawi. Untuk menyamarkan aksi, mereka sengaja menyewa rumah dekat Masjid Nabawi. Akan tetapi aksi mereka terungkap, para pelaku pun dieksekusi mati. 

photo
Kawasan Raudhah dan koridor di depan Makam Rasulullah SAW kian padat menyusul makin banyaknya jamaah haji yang tiba di Madinah, Selasa (24/7). Para jamaah berebut mengunjungi tempat yang disebut penuh berkah tersebut.

Ketiga, aksi pencurian pernah terjadi pada 557 Hijriyah, era kepemimpinan Sultan Nuruddin Zanki. Kali ini, otak pencurian adalah para raja Nasrani. Sementara eksekutornya adalah dua orang Maroko. Modusnya persis dengan aksi kedua yaitu dengan menggali terowongan. Aksi tersebut terungkap setelah Nuruddin mimpi bertemu Rasulullah yang memberitahukan aksi kedua orang Maroko itu. 

Benar saja, Nuruddin datang ke Madinah dan mendapati persis apa yang disampaikan Rasulullah. Keduanya pun dieksekusi mati. Tak hanya itu Nuruddin menginstruksikan pembuatan dinding dari besi yang kuat untuk melindungi makam Rasul dan kedua sahabatnya, Abu Bakar dan Umar bin Khatab. 

Keempat, aksi dilakukan sekelompok Krsiten Romawi dari Syam. Kali ini mereka melakukan aksinya terang-terangan. Begitu sampai di Laut Merah, para pelaku meneror dan membunuh umat Islam. Para pelaku hendak menuju Madinah dan mengeluarkan jasad Rasulullah. Begitu sampai dekat Madinah, keberadaan mereka diketahui oleh sejumlah orang Mesir. Beberapa pelaku terbunuh sebagiannya lagi ditahan.

Aksi yang kelima, terjadi pada abad ke-7 Hijriyah. Ketika itu 40 laki-laki dari Aleppo, Suriah, berusaha mengambil jasad Rasul dengan menyogok Gubernur Madinah dan meminta agar dibukakan kamar Rasul. Nyaris saja rencana mereka berjalan mulus, namun begitu mereka membuka ruangan dimana Rasul dimakamkan, tiba-tiba tanah terbelah menjadi dua, mereka pun terperosok ke dalam. 

 

 

 

 

     

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement