Jumat 06 Sep 2019 05:54 WIB

Cerita Sanggar Belajar Berdayakan Warga Desa Berdaya Beha

Sanggar balajar rutin menggelar pembinaan pekanan, majelis taklim dan TPQ.

Aktivitas di Sanggar belajar Rumah Zakat.
Foto: rumah zakat
Aktivitas di Sanggar belajar Rumah Zakat.

REPUBLIKA.CO.ID, KEPULAUAN SANGIHE -- Program Pemberdayaan Masyarakat oleh Rumah Zakat secara rutin dilaksanakan oleh Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat. Program-program yang dilakukan antara lain pembinaan rutin pekanan, majelis taklim dan TPQ. 

Sebagai implementasi dari tindak lanjut pembinaan pemberdayaan tersebut, Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat telah membangun Sanggar Belajar Rumah Zakat di Desa Berdaya Beha Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe. Sanggar belajar ini  sebagai pusat sarana pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga

Bantuan sarana dan prasarana senantiasa dikucurkan untuk membantu lancarnya kegiatan pembinaan dan pemberdayaan, diantaranya penyediaan Buku-buku Panduan Agama Islam dan mushaf Alquran. Sanggar Belajar Rumah Zakat terbuka untuk kalangan siswa maupun maupun masyarakat umum yang ingin mendapatkan pelayanan di bidang agama seperti belajar mengaji dan tahsin Alquran atau pun bimbingan praktik ibadah.

photo
Aktivitas di Sanggar belajar Rumah Zakat.

Sanggar belajar juga melayani bimbingan belajar bagi para siswa sekolah. Waktu belajar yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan membuat sanggar belajar sangat dirasakan manfaatnya di desa berdaya Beha.

Antusias warga binaan Rumah Zakat begitu besar terutama kalangan siswa sekolah dasar dan menengah. Selain mereka bisa mendapatkan bimbingan belajar teori,  para penerima manfaat juga bisa menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh Sanggar Rumah Zakat seperti komputer (Laptop) dan berbagai buku panduan dan penunjang belajar.

Jika mengalami kesulitan dalam hal pelajaran di sekolah, Fasilitator Desa Berdaya bersama beberapa orang kader penggerak dengan senang hati akan memberikan layanan bimbingan belajar gratis. Kelas bimbingan  berlangsung menyesuaikan waktunya dengan kebutuhan siswa.

Terkadang ada yang mengambil waktu setelah selesai sholat subuh untuk mendapatkan bimbingan belajar. Beberapa kali pertemuan berlangsung untuk memastikan bahwa penerima manfaat disamping memahami teori juga bisa mempraktekkan dengan baik dan benar berkaitan dengan apa yang dipelajarinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement