Senin 02 Sep 2019 20:02 WIB

Cetak Pemimpin, Ansor Gelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional

Pelatihan Kepemimpinan Nasional diikuti 130 kader pilihan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Logo GP Ansor
Logo GP Ansor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PP GP Ansor menggembleng kader-kader terbaiknya agar selalu siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan. Salah satu upaya menyiapkan calon-calon pemimpin tersebut adalah dengan menggelar Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN). 

Kegiatan PKN VII ini akan digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Tanara, Kabupaten Serang, Banten, asuhan KH Ma'ruf Amin.

Baca Juga

Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas,  menjelaskan sebanyak 130 kader Ansor seluruh Indonesia akan mengikuti  PKN yang digelar pada 3-7 September 2019 itu.   

“Acara dibuka langsung KH Ma’ruf Amin,  Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024," kata Yaqut, dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Senin (2/9).     

Lebih lanjut, Gus Yaqut, mengatakan bangsa Indonesia di masa mendatang sangat membutuhkan sosok-sosok muda yang berjiwa tangguh dan mampu bertindak cermat dalam mengatasi persoalan yang kian kompleks.   “Pemimpin yang tangguh tidak sekadar mumpuni secara intelektual, tetapi juga matang dalam spiritual dan emosionalnya.    

Gus Yaqut mengatakan, peserta pelatihan tingkat tertinggi di Ansor ini dipilih melalui proses seleksi yang sangat ketat. Penentuan peserta ditetapkan tim instruktur dan jajaran pimpinan Ansor. Melalui PKN ini mereka merekrut kader-kader muda Ansor dan Nahdlatul Ulama (NU) dengan latar belakang dan spesifikasi tertentu di berbagai bidang.   

"Diharapkan para peserta dari seluruh Indonesia itu nantinya mampu menjawab kebutuhan organisasi dan bangsa ini di masa depan," ujarnya. 

Gus Yaqut menjelaskan, ada tiga tantangan bangsa ini pada lima tahun mendatang. Hal itu di antaranya, munculnya generasi baru, digitalisasi segala aspek kehidupan, dan tren intoleransi dan radikalisme. 

Selain harus siap menghadapi tantangan tersebut, dia mengatakan GP Ansor juga harus tetap konsisten meneguhkan sikap sebagai pengawal eksistensi Islam Ahl as-Sunnah wa al-Jamaah  an-Nahdliyah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).  

GP Ansor, lanjut dia, juga dituntut mampu menganalisa dengan cermat berbagai tantangan tersebut dan merumuskan langkah yang taktis dan strategis guna menjawab kebutuhan zaman.

Dalam delapan tahun terakhir, Gus Yaqut menyebut kaderisasi di Ansor berjalan dengan sangat baik dan masif. Bahkan, proses kaderisasi telah meluas hingga telah menjangkau di lima negara, yakni Arab Saudi, Korea Selatan, Malaysia, Taiwan, dan Mesir.  

"Kaderisasi terus dilakukan tanpa kenal lelah. Denyut nadi Ansor dan Banser ini salah satunya, ya kaderisasi. Dan melalui PKN ini kita akan mencetak pemimpin gerakan di masa depan," tambahnya.  

Sementara itu, Ketua Pelaksana PKN Ansor ke-VII Hasan Basri Sagala menambahkan, peserta PKN yang mengangkat tema "Meneguhkan Khidmat GP Ansor Mewujudkan Tatanan Dunia yang Adil dan Harmonis" akan digembleng dengan berbagai materi. Materi tersebut mulai dari soal kebangsaan, kepemimpinan, hingga masalah ekonomi. Selain dari internal Ansor dan NU, instruktur PKN juga menghadirkan beberapa tokoh bangsa sebagai narasumber.  

"Di sela acara PKN juga akan digelar silaturahim tokoh muda NU bersama KH Ma’ruf Amin, kunjungan ke berbagai sentra industri, dan pameran foto berbagai aktivitas Ansor dan Banser," kata Hasan. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement