Kamis 22 Aug 2019 15:53 WIB

Dompet Dhuafa Membumikan Alquran Lewat Forum Halaqah

Dompet Dhuafa ingin mengenalkan huruf dan bacaan Alquran bagi para peserta pemula.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Alquran
Foto: Mgrol100
Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga filantropi Dompet Dhuafa berupaya untuk membumikan Alquran dalam salah satu program-programnya. Koordinator Dakwah Nasional Cordofa (Corps Dai Dompet Dhuafa), Lukman Nul Hakim, mengatakan program DD dalam membumikan Alquran itu ialah Amazing Muslimah dan Forum Halaqah Alquran. 

Ia mengatakan, program Amazing Muslimah ini hadir sebagai bentuk kepedulian Dompet Dhuafa untuk perbaikan generasi umat Islam. Program ini diharapkan dapat berjalan secara berkelanjutan dalam satu rangkaian dengan kegiatan Forum Halaqoh Alquran yang akan berjalan hingga 6 bulan.

"Dengan manajerial yang baik di setiap tempat pelaksanaan Amazing Muslimah, diharapkan tercipta sebuah sinergi antar lembaga dakwah di seluruh nusantara dengan gerakan kebaikan berantas buta huruf Alqur’an ini," kata Lukman, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id.

Untuk menjalankan program dalam membumikan Alquran ini, ia mengatakan Dompet Dhuafa menyiapkan terlebih dahulu para calon pengajar Alquran dengan pelatihan yang dinamakan Dauroh Muwajih (pelatihan para guru) dengan rentang waktu 5-4 hari pelatihan. Selanjutnya, dilakukan pembentukan manajerial Forum Halaqah Alquran di daerah setempat. Lalu, digelar pelatihan Amazing Muslimah dan dilanjutkan Forum Halaqah Alquran. 

Koordinator dakwah nasional Cordofa ini mengatakan, kegiatan Amazing Muslimah merupakan bentuk pelatihan (training) motivasi selama satu hari (6-8 jam) untuk calon peserta Forum Halaqah Alquran. Sedangkan Forum Halaqah Alquran adalah rangkaian lanjutan dari kegiatan Amazing Muslimah.

Lukman menjelaskan, kegiatan Amazing Muslimah dilakukan dengan pelatihan motivasi dalam membaca, menghafal, dan membumikan Alquran. Program ini menyasar masyarakat umum, mulai dari remaja, orang tua, dan lanjut usia, yang memang memiliki keinginan untuk belajar Alquran. 

Sementara dalam Forum Halaqah Alquran, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan didampingi oleh satu pengajar. Ia menuturkan, proses pembelajaran halaqah ini dilakukan satu kali dalam sepekan dengan durasi 3-5 jam bergantung pada tingkatannya. 

Di sini, tingkatan pembelajaran halaqah dibagi menjadi Pra Tahsin, Tahsin 1, Tahsin 2, Takhassus, dan Tahfizh. Peserta akan menjalani masa belajar selama enam bulan. Menurut Lukman, satu tahun dibagi menjadi dua semester. Dengan demikian, masa 6 bulan adalah satu semester dan setiap pergantian semester ada kenaikan tingkat serta penerimaan santri baru. 

"Kendala dari program ini terletak pada ketersediaan SDM pengajar, terutama di wilayah-wilayah pedalaman. Banyaknya calon santri tidak diimbangi dengan banyaknya tenaga pengajar," ujarnya.

Dalam pelaksanaannya, Lukman mengatakan kedua kegiatan ini dilakukan di masjid-masjid dengan bekerjasama dengan pihak masjid setempat. Menurutnya, program tersebut sudah berjalan sejak 2016. Secara umum, program membumikan Alquran ini telah dilaksanakan di seluruh Indonesia, meliputi wilayah Jabodetabek, kota Makassar, kabupaten Pangkep di Sulawesi Selatan (Sulsel), Jeneponto di Sulsel, kota Manado, dan lainnya. 

Hingga saat ini, jumlah santri atau peserta Forum Halaqah Alquran sudah mencapai lebih dari 2.500. Di Sulawesi, kata dia, peserta mencapai 1.088. 

Melalui program ini, Lukman mengatakan DD ingin mengenalkan huruf dan bacaan Alquran bagi para peserta pemula. Selain itu, pihaknya juga bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada peserta agar mampu membaca Alqur'an dengan baik, lancar dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement