Kamis 15 Aug 2019 19:18 WIB

Pesan Rasulullah tentang Pemuda

Pemuda Muslim memiliki peran penting dalam menyebarkan dakwah Rasulullah

Rasulullah
Foto: Mgrol120
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ahmad Zaki Arba     

Alquran dengan indahnya telah memberikan kisah teladan para pemuda gua (ashabul kahfi) yang terkenal kokoh iman dan teguh pendirian dalam memegang prinsip kebenaran.

Baca Juga

Allah SWT memujinya dalam ayat, yang artinya, "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhannya, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka" (QS Al-Kahfi [18]: 13).

Teladan pemuda idaman juga telah dipertunjukkan oleh Nabi Ibrahim ketika masa remajanya. Seperti tertera di dalam kalam-Nya, artinya, "Mereka menjawab, 'Kami mendengar seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, yang bernama Ibrahim" (QS Al-Anbiya [21]: 60).

Rasulullah SAW memberikan jaminan keselamatan di hari akhirat kelak, antara lain, kepada pemuda yang menghabiskan masa mudanya untuk beribadah kepada Allah SWT, pemuda yang gemar melakukan aktivitas ibadah di masjid, dan pemuda yang sanggup menahan gejolak nafsunya manakala berhadapan dengan godaan syahwat perzinaan.

Mengingat betapa besar sumber daya potensi sekaligus emosi yang dimiliki pemuda, maka sepantasnyalah segenap masyarakat membimbing mereka agar menjadi pemuda idaman yang mulia menurut pandangan Allah SWT.

Caranya, antara lain, dengan melibatkan pemuda ke dalam berbagai aktivitas yang positif dan konstruktif, membina jiwa mereka secara rutin dengan siraman rohani, membentengi mereka dengan tausiyah agar tidak terjebak ke dalam perbuatan nista, zina, dan kejahatan, serta mengajari mereka dengan teladan kebaikan orang tua.

Tentang pentingnya memperhatikan pemuda dalam rangka kaderisasi ini, disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam pesannya.

"Aku pesankan agar kalian berbuat baik kepada para pemuda, karena sebenarnya hati mereka itu lembut. Allah telah mengutus aku dengan agama yang lurus dan penuh toleransi, lalu para pemuda bergabung memberikan dukungan kepadaku. Sementara para orang tua menentangku.''

Sahabat Ibnu Abbas pernah menyatakan, ''Tidaklah Allah mengutus seorang Nabi melainkan pemuda. Dan seorang alim tidak diberi ilmu pengetahuan oleh Allah melainkan di waktu masa mudanya.''

Saatnya kita munculkan generasi muda idaman berkarakter ashabul kahfi, berakidah Ibrahim, pecinta sifat-sifat mulia para Nabi. Dengan demikian, para pemuda dan pemudi mempunyai kriteria yang jelas dalam mengidolakan seseorang.

Sehingga, mereka tak lagi membabi buta dalam menentukan seseorang yang akan ditiru dan diikuti tingkah lakunya. Karena pada hakikatnya di sisi Allah SWT mereka yang menjunjung nilai keimanan dan ketakwaan sajalah yang layak menjadi idaman setiap insan.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement