Senin 19 Aug 2019 23:29 WIB

Ubah Citra Pesantren Kumuh, Al Ikhlash Rujuk Standar Hotel

Al Ikhlash terapkan standar kebersihan hotel.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Pesantren Al Ikhlash Kuningan, Jawa Barat
Foto: Republika/ Andian Saputra
Pesantren Al Ikhlash Kuningan, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Pondok Pesantren Al Ikhlash Kuningan mempunyai banyak program yang telah menjadi rujukan berbagai pesantren khususnya di Jawa Barat. Salah satu program menarik yang telah berjalan adalah standardisasi kebersihan pesantren layaknya hotel berbintang. 

Menurut Pimpinan Pesantren Al Ikhlash, KH Muhammad Tata Taufik, program yang sudah berjalan dua tahun itu sekaligus untuk merespons anggapan masyarakat yang memandang lingkungan pesantren identik dengan kumuh dan kotor.  

Baca Juga

“Kita ingin pesantren yang ideal, maka itu kita mengembangkan standardisasi kebersihan. Pesantren harus punya standar kebersihan seperti di hotel-hotel itu, bersih bukan saja asal tidak najis tapi ada pendekatan estetika,” kata KH Tata saat berbincang dengan Republika,co.id pada Senin (19/8).  

Dia menjelaskan, Pesantren Al Ikhlash menjalin kerjasama dengan perhotelan untuk mengajarkan pesantren dan santri-santrinya membangun kawasan bersih sesuai standar yang sama seperti di perhotelan. Mulai dari sanitasi, kamar tidur santri, ruangan belajar bahkan hingga dapur memiliki standar kebersihan tersendiri.   

“Tahun ini kita mulai di dapur, kita buat seperti di hotel-hotel sarana masaknya, modernisasi peralatan masaknya sudah sekarang standarisasi kebersihan dapurnya kita konsultasikan dengan chef-chef di hotel-hotel. Dari situ santri juga belajar, agar memiliki standar kebersihannya,” katanya.

Menurut Kiai Tata, melalui program itu santri Al Ikhlash diajarkan mempunyai standar kebersihan lingkungan pesantren sehingga saat lulus dari pesantren dapat diterapkan pada lingkungan tempat tinggalnya. 

“Kita mentransfer ini pada santri berharap akan dibawa ke rumah, ke lingkungannya maka kalau rumah atau lingkungannya tak sesuai standar kebersihannya dengan kebiasaannya diharapkan akan melakukan perbaikan dan perubahan di lingkungannya,” katanya.  

Para santri Ponpes Modern Al Ikhlash juga didorong untuk mengikuti berbagai pelatihan-pelatihan pengembangan diri. Di antaranya seperti pelatihan jurnalistik, fotografi, hingga pelatihan enterpreneur. 

Sehingga menurut Kiai Tata, santri Al Ikhlash tak hanya dibekali wawasan akademik namun juga dibekali wawasan kewirausahaan. Tak hanya itu, bagi santri akhir juga dibekali program protokoler kenegaraan agar bisa beradaptasi dalam berbagai kegiatan resmi setelah lulus dari pesantren.

“Kita ajarkan semuanya bahkan e-tiket termasuk table manner, bagaimana mengantre dan lainnya. Kita siapkan santri-santri sebagai leader kedepan,” katanya.   

Saat ini, Pesantren Al Ikhlash memiliki santri total sebanyak 390 orang. Pesantren Al Ikhlash juga telah mendirikan cabang yakni Pesantren Al Ikhlash Ciomas dan Pesantren Daarul Mukhlisin Cisantana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement