Rabu 07 Aug 2019 16:42 WIB

PCINU Tiongkok Dorong Santri Manfaatkan Beasiswa Cina

Peluang beasiswa di Cina sangat besar dan terbuka.

[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.
Foto: EPA/Fully Handoyo
[ilustrasi] Sekolompok santri di sebuah pondok pesantren di Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA— Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok mendorong kalangan generasi muda khususnya santri di Indonesia memanfaatkan peluang studi ke jenjang lebih tinggi di China. 

Hal itu disampaikan Rais Syuriyah PCINU Tiongkok, KH Imron Rosyadi Hamid,  dalam acara Bedah Buku Islam: Indonesia dan China, Pergumulan Santri Indonesia di Tiongkok dan Coaching Clinic Beasiswa: Chinese Government Scholarship di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, Rabu (7/8).

Baca Juga

"Masa depan dunia ada di China dan itu jadi alasan saya saat itu untuk melanjutkan S3 saya sampai sekarang," kata Imron yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Islahiyah Singosari, Malang, Jawa Timur ini.

Menurut kandidat PhD Hubungan Internasional di Jilin Unversity Tiongkok itu, saat ini China telah menjadi pemimpin dalam percaturan ekonomi dunia. Pada 2014, pertumbuhan ekonomi di negara itu bahkan lebih tinggi dibanding Amerika Serikat (AS) dan negara lainnya.

Dia memperkirakan lima hingga sepuluh tahun ke depan, akan banyak perusahaan yang mencari lulusan dari China seiring terus tumbuhnya investasi negara itu di Indonesia.

Dengan alasan itu, menurut Imron, melanjutkan studi ke China telah menjadi tuntutan bagi para santri di Indonesia. Apalagi, Kedutaan Besar China untuk Indonesia bersama PBNU juga telah menyediakan banyak beasiswa bagi putra-putri Indonesia untuk berkuliah ke negara itu.

Mahasiswa Program Magister di Southwest University Chongqing, Minhajul Abidin, mengaku senang memiliki kesempatan melanjutkan studi di China.

Minhajul yang pernah menjadi santri di salah satu pondok pesantren itu mengaku sengaja memilih China karena banyak kampus di negara itu yang tidak terlalu memperhitungkan nilai TOEFL.

"Bagi yang nilai TOEFL-nya menengah ke bawah kesempatan beasiswa masih besar dengan memilih kampus di daerah yang tidak banyak peminatnya seperti di Chongqing atau Cina bagian barat," kata dia.

Dia mengatakan kesempatan belajar di negara Tirai Bambu terbuka lebar karena setiap tahun Pemerintah China mengalokasikan dana beasiswa bagi pelajar internasional melalui China Scholarship Council (CSC).

Para peminat dapat mengakses program beasiswa CSC yang dibuka pada Januari hingga April melalui situs resmi CSC: www.csc.edu.cn/laihua.

Rektor UNU Yogyakarta, Prof Purwo Santoso, mengatakan peluang studi ke China bisa menjadi opsi lain bagi generasi muda di Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi ke luar negeri selain ke Eropa dan Timur Tengah.

Kendati demikian, dia berpesan agar setiap keputusan kuliah ke luar negeri tetap disertai dengan perencanaan dan tujuan yang jelas untuk ikut memajukan Tanah Air. "Harus ada konfigurasi yang jelas. Kita ke sana (kuliah ke luar negeri) dalam rangka apa," kata Purwo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement