Selasa 30 Jul 2019 15:39 WIB

Idul Adha 11 Agustus, Muhammadiyah: Insya Allah Sama

Muhammadiyah sudah tetapkan Idul Adha jatuh pada 11 Agustus 2019

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas
Foto: Republika TV/Muhammad Rizki Triyana
Ketua PP Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) dijadwalkan akan mengelar sidang isbat penentuan Idul Adha pada Kamis, 1 Agustus mendatang. Meski begitu, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengeluarkan pernyataan penetapan Idul Adha 2019.

Melalui pernyataannya, PP Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada Ahad, 11 Agustus 2019. Penetapan ini, berdasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Juga

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas mengatakan, penetapan ini berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal oleh Majelis Tarjih dan Tahdid PP Muhammadiyah. Dia meyakini, penetapan hari raya Idul Adha yang ditetapkan Muhammadiyah, kemungkinan besar sama dengan hasil sidang isbat Kementerian Agama.

“Insya Allah sama, karena sudah tiga derajat. Kalau Kemenag itu intinya, kalau sudah dua derajat masuk, ini kan sudah tiga derajat, insya Allah sama,” kata Yunahar Ilyas saat ditemui di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (30/7).

Jika pun berbeda, Yunahar mengaku tidak terlalu khawatir. Karena menurutnya, perbedaan penetapan Idul Adha bukanlah masalah besar. Sebaliknya, jika penetapan hari raya Idul Adha di Indonesia berbeda dengan penetapan Arab Saudi, maka kemungkinan menimbulkan masalah.

“Kalau Idul Adha itu yang kita khawatirkan bukan beda sesama kita, tapi beda dengan Saudi. Ya kalau beda dengan Saudi ya bisa terbelah lagi. Ada yang ikut Saudi, ada yang ikut Kemenag,” ujar Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

“Tapi karena ini sudah tiga derajat, maka insya Allah sama. Kalau repot itu kalau masih 0,1 atau 1 derajat, karena bisa beda kita dengan Saudi, tapi karena sudah tiga derajat, insya Allah sama,” sambung Yuhanar.

Sebelumnya, Pengurus Pusat Muhammadiyah melalui maklumat nomor 1/MLM/I.0/E/2019 tertanggal 16 Maret 2019, menyampaikan penentuan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 11 Agustus 2019. Tak hanya menetapkan Idul Adha, dalam surat itu juga ditetapkan awal Ramadan 1440 H dan 1 Syawal 2019.

Di sisi lain, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, Muhammadiyah Amin mengatakan, Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penentuan Idul Adha. Sidang tersebut rencananya akan dilaksanakan di Auditorium HM. Rasjidi, Kementrian Agama RI pada Kamis, 1 Agustus mendatang.

“Sidang isbat awal Zulhijjah akan dilaksanakan Kamis, 1 Agustus 2019 M di Auditorium HM. Rasjidi, Kementerian Agama RI, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta," ujar Dirjen Bimas Islam, Muhammadiyah Amin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (30/7).

Amin diperkirakan akan memimpin langsung pelaksanaan sidang, menggantikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin yang berhalangan hadir, karena tengah bertugas sebagai amirul hajj atau pemimpin haji di Arab Saudi.

Sidang isbat nantinya akan dihadiri sejumlah tokoh agama dari Majelis Ulama Indonesia, para Duta Besar Negara sahabat, Komisi VIII DPR, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kemudian, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama, serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama (Kemenag).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement