Selasa 16 Jul 2019 20:00 WIB

Sumbangsih Al-Sufi dalam Ilmu Astronomi

Sumbangsihnya pada cabang ilmu astronomi sangat besar.

Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sumbangsihnya pada cabang ilmu astronomi sangat besar. Bukunya yang bertema gugusan bintang-bintang begitu diperhitungkan dan telah menjadi rujukan penting sejak abad 10 hingga era modern. Buku itu, antara lain, menyajikan standar sistem perbintangan di dunia Arab dari masa ke masa.

Deskripsinya terhadap gugusan bintang dan benda langit menjadi dasar kajian ilmu astronomi dunia. Catatan tentang telaahan dan penelitian perbintangan di dunia Islam, termasuk karya al-Sufi menyebar ke dunia Barat sejak abad ke-13. Sejarawan bernama Owen Gingerich, mengungkapkan tentang pengaruh buku al-Sufi. 

Baca Juga

Melalui buku Islamic Astronomy, Gingerich menyatakan karya al-Sufi dalam bahasa Arab dialihbahasakan  ke bahasa Latin antara abad 14 dan 15. Lalu, masuk ke dalam khazanah ilmu pengetahuan di dunia Barat. Karya itu menggabungkan pemikiran Ptolomeus dengan paparan ilmiah al-Sufi, terutama mengenai gugusan bintang. 

Abd-al Rahman al-Sufi, di dunia Barat, tokoh yang berasal dari Persia ini dikenal dengan nama Azophi. Ia dilahirkan di Ray pada 7 Desember 903 dan meninggal pada 25 Mei 986. 

Semasa kecil hingga dewasa, ia menetap di Kota Isfahan. Ketika itu, penguasanya adalah Emir Adud ad-Daula. Al-Sufi tercatat pernah menetap serta berkarya di Baghdad. Salah satu keahlian yang dikuasainya adalah menerjemahkan karya-karya ilmuwan Yunani kuno khususnya terkait bidang astronomi. 

Di antara literatur asing paling terkenal yang berhasil dia alih bahasakan ke dalam bahasa Arab, yakni karya yang berjudul Almagest karangan Ptolomeus. Al-Sufi tak sekadar menerjemahkan. Ia sekaligus mengkaji pemikiran Ptolomeus. Hasil penelitian itu ia tuangkan dalam sebuah buku yang menjadi karyanya yang terkemuka. 

Buku itu berjudul Kitab Suwar al-Awakib (the Book of the Constellations of the Fixed Stars). Sejatinya, buku Almagest merupakan rujukan penting yang digunakan sejumlah ahli astronomi Muslim di abad pertengahan. Penyempurnaan dilakukan di sana-sini, misal oleh al-Biruni. 

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement