Jumat 19 Jul 2019 19:28 WIB

Kemenag Siapkan Beasiswa untuk Dosen Pendidikan Agama Islam

Selain beasiswa, Kemenag juga mempersiapkan bantuan untuk dosen PAI

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Hasanul Rizqa
Gedung Kemenag
Foto: dok. Republika
Gedung Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) mulai tahun ini menyiapkan beasiswa bagi dosen pendidikan agama Islam (PAI) di perguruan tinggi umum (PTU). "Kita siapkan bantuan beasiswa sebesar 20juta bagi dosen PAI yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana, doktoral," ujar Direktur Pendidikan Agama Islam pada sekolah, Rohmat Mulyana dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (19/7).

Selain beasiswa pendidikan, Kemenag juga menyiapkan bantuan untuk asosiasi dosen PAI senilai Rp 40 juta, bantuan penelitian Rp 10 juta hingga Rp 15 juta, bantuan penguatan pemahaman keagamaan mahasiswa Rp 30 juta. AKan disiapkan pula bantuan penulisan buku sebesar Rp 40 juta.

Baca Juga

Pada Kamis (18/7) kemarin, Kemenag mengadakan kegiatan forum Penguatan Kompetensi Dosen PAI untuk Bina Karir dan Profesi di Serpong, Tangerang Selatan. Forum ini diikuti 60 dosen PAI di sejumlah PTU.

Selain sebagai sarana sosialisasi, forum ini menjadi sarana melengkapi data dosen secara online melalui aplikasi yang telah disediakan. Saat ini, tercatat 500 dosen PAI yang sudah melakukan pendataan melalui sistem aplikasi. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah sesuai faktual jumlah dosen PAI pada PTU di Indonesia.

 

Menurut Rohmat, meski secara kuantitas belum terlalu banyak, program bantuan yang diberikan mulai tahun ini menunjukkan peningkatan kepedulian negara terhadap dosen PAI. Ia pun menyebut upaya mengoptimalkan besaran dana bantuan bagi dosen PAI bisa ditempuh melalui berbagai cara.

Salah satu cara untuk dapat mengakses bantuan penelitian yang lebih besar yakni melalui pintu Direktorat PTKI dan untuk dapat mengakses bantuan kuliah secara penuh dapat mendaftarkan diri melalui Program Lima Ribu Doktor.

"Komunikasi intensif dilakukan dengan unit-unit kerja lain. Itu yang kami sebut mengoptimalkan 'takdir'," lanjutnya.

Mantan dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini juga menyatakan melalui penyediaan bantuan tersebut, setidaknya kementerian terlibat dalam mengurangi beban hambatan peningkatan karir dan profesi dosen PAI di PTU.

"Jika pada pertemuan kali ini telah dihadirkan ahli jurnal dan juga ahli penulisan artikel untuk jurnal internasional, diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi peserta yang hadir hari ini untuk bisa lebih produktif menulis," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement