Jumat 19 Jul 2019 21:00 WIB

Ridwan al-Sa'ati, Wazir dan Penyuka Sastra

Kiprah Ridwan al-Sa’ati dalam kajian sastra serta seni tak kalah mengagumkan.

Ilustrasi Ilmuwan Muslim
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Ilmuwan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beragam keahlian ilmu yang dikuasainya, mengantarkan Ridwan ke dalam lingkaran istana. Dia menduduki jabatan sebagai wazir atau penasihat pada saat pemerintahan Sultan al Faiz Ibrahim, keponakan Salahudin al-Ayyubi.

Ketika tampuk pemerintahan berada di tangan Sayf al-Din Abu Bakr Ahmad, Ridwan masih tetap dipercaya memangku jabatannya sebagai wazir. Selama berada di istana, Ridwan pun bertugas memimpin para ilmuwan. Ia mengabdi pula sebagai seorang dokter istana.

Baca Juga

Sejarawan kondang, al-Safadi, menuangkan kekagumannya pada sosok Ridwan pada buku yang ia beri judul al-Wali. Dia seorang ilmuwan komplet serta berpengaruh kuat pada disiplin ilmu medis dan literatur. Dia adalah pengagum dokter dan ilmuwan besar lainnya, Ibnu Sina, ujarnya.

Pemikiran dan kerja pengobatan yang dipraktikkan Ridwan, memang banyak diilhami karya-karya Ibnu Sina. Dua risalahnya dalam bidang pengobatan, masing-masing berdasarkan metode yang dikembangkan Ibnu Sina. Salah satunya, al-Hawashi yang bersumber dari karya Ibnu Sina yang terkenal, al-Qanun.

Kiprah Ridwan al-Sa’ati dalam kajian sastra serta seni tak kalah mengagumkan. Seperti diungkapkan Ibnu Abi Usaybi'a, kepiawaian Ridwan dalam merangkai kata demi kata sulit tertandingi. Dia memiliki kualitas mumpuni dalam karya-karya sastra. Ia pun membukukan kreasinya di bidang sastra.

Ridwan al-Sa'ati mewariskan sebuah buku bertajuk al-Mukhtar fi'l Ash'ar, yang memengaruhi perkembangan seni sastra Arab klasik pada masa berikutnya. Dia dikenal pula sangat mahir memainkan instrumen musik tiup bernama 'ud (flute). Yaqut al-Hamawi mengaku pernah menyaksikan langsung penampilan Ridwan di Damaskus.

Ilmuwan ini meninggal dunia di kota kelahirannya, Damaskus. Namun, tidak ada catatan pasti terkait tahun meninggalnya, sebagaimana tahun dia dilahirkan. Yaqut al-Hamawi menyebut Ridwan al-Sa'ati berpulang pada 618 H, sementara Ismail al-Baghdadi memperkirakan pada 620 H.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement