Kamis 18 Jul 2019 06:06 WIB

Juan Galvan: Islam Memberiku Tujuan Hidup

Islam juga agama yang memuliakan perempuan.

Mengingat Allah Ilustrasi.
Foto:

Ketika mengunjungi Pampa, terang Galvan, ia banyak menghabiskan waktu untuk berdiskusi tentang Islam. Orang-orang yang dijumpainya di sana seringkali bertanya, Mengapa kamu memilih agama itu? Mendengar pertanyaan seperti itu, ia dengan senang hati menjawab pertanyaan mereka. Saya beranggapan mereka yang bertanya seperti itu berarti ingin didakwahi, jelasnya.

Tak mengherankan jika berbincang-bincang dengan keluarga besarnya, ia sering bicara tentang Islam. Bagi Galvan, Islam adalah salah satu hal yang amat ia cintai di dunia ini. Jika Anda mencintai sesuatu, Anda akan selalu membicarakannya setiap ada kesempatan.

Untuk memperkenalkan Islam kepada anggota keluarganya, Galvan mempunyai cara tersendiri. Antara lain, ia memberikan sebuah terjemahan Alquran dan buku kecil pengenalan tentang Islam kepada saudara laki-lakinya.

Tak hanya sebatas itu. Ia juga mem-bookmark beberapa situs keislaman, seperti www.LatinoDakwah.org dan www.HispanicMuslims.com di komputer keluarga. Di komputer tersebut, ia juga menyalin beberapa file yang berhubungan dengan Islam ke komputer mereka. Saya berharap hal itu tidak mengganggu mereka dan suatu saat mereka akan membacanya, ujar Galvan. Juan Galvan adalah direktur LADO (Latino American Dakwah Organization) yang bertujuan mempromosikan Islam ke benua Eropa.

Kepada keluarganya, ia pun kerap melontarkan pertanyaan-pertanyaan mendasar mengenai konsep ketuhanan dan keyakinan. Apakah tuhan itu ada tiga? Apakah Yesus itu Tuhan? Apakah dosa asal itu? Kira-kira demikian beberapa pertanyaan yang ia ajukan. Namun, Galvan mengakui bahwa ia tidak merasa puas dengan jawaban yang disampaikan anggota keluarganya. Kita hanya bisa menemukan jawaban atas pertanyaan seperti itu dengan mempelajari dasar-dasar keesaan Allah, kenabian, dan hari pembalasan.

Galvan berharap, seluruh umat manusia di muka bumi menggunakan akal sehatnya dalam mencari kebenaran. Ia berharap, setiap orang benar-benar mencari jalan kebenaran itu dengan usaha dan pikiran sendiri, bukan dengan dogma-dogma.

Biarkan mereka berpikir tentang kebenaran yang sesungguhnya. Dengan begitu, mereka akan bisa memahami mana yang benar dan salah, terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement