Rabu 17 Jul 2019 19:25 WIB

Rumah Zakat akan Terus Perbanyak Desa Tangguh Bencana

Rumah Zakat Action sudah memiliki 32 Desa Tangguh Bencana dan targetnya 300 desa.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Kunjungan Rumah Zakat. Sejumlah redaksi harian Republika saat berdiskusi dengan sejumlah perwakilan Rumah Zakat, di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).
Foto: Fakhri Hermansyah
Kunjungan Rumah Zakat. Sejumlah redaksi harian Republika saat berdiskusi dengan sejumlah perwakilan Rumah Zakat, di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Zakat Action akan terus memasifkan program Desa Tangguh Bencana di berbagai titik di Indonesia yang rawan bencana. Saat ini Rumah Zakat Action sudah memiliki 32 Desa Tangguh Bencana dan targetnya akan terus diperluas jangkauannya hingga menjadi 300 desa binaan.

"Desa Tangguh Bencana yang sudah kita dampingi itu ada 32 di lokasi yang rawan bencana. Kemampuan kita untuk saat ini baru itu, tapi target kita sampai 300 desa binaan," kata Chief Marketing Officer Rumah Zakat Irvan Nugraha saat berkunjung ke kantor Republika.co.id, Jakarta, Rabu (17/7).

Baca Juga

Di antara Desa Tangguh Bencana yang telah dibentuk, yaitu Desa Sirnoboyo di Pacitan, Bringin di Magelang, Kedungumpul di Temanggung, Cikatomas dan Sukamekarsari di Lebak, Sempu di Blora, Kalimaro di Grobogan, Kalgono di Purworejo, Pelabuhan di Majalengka, Srimulyo di Srage, dan Marunda dan Warakas di Jakarta Utara.

Daerah yang paling banyak menjadi Desa Tangguh Bencana yakni di Bandung. Desa Tangguh Bencana di Bandung adalah Desa Cipinang, Banjarsari, Pangauban, dan Mekarsari. Di Kepulauan Mentawai, Desa Sikakap turut menjadi Desa Tangguh Bencana. Termasuk juga Desa Nunu di Palu, dan Pemenang di Lombok.

 

Tim relawan Rumah Zakat Action bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sosialisasi ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang potensi bencana yang berada di sekitarnya.

"Misalnya kalau desanya dekat gunung bagaimana yang harus dilakukan jika terjadi longsor, bagaimana menghadapi banjir. Jika dekat pantai misal apa yang harus dilakukan jika terjadi tsunami. Jadi ini yang dilakukan tim relawan Rumah Zakat Action dengan BNPB. Edukasi inilah yang harus dikuatkan," Irvan.

Desa Tangguh Bencana, lanjut dia, nantinya akan difokuskan bagi sebagian desa yang telah masuk ke dalam program Desa Berdaya. "Di Desa Berdaya ini ada yang kita fokuskan untuk menjadi Desa Tangguh Bencana, karena lokasinya yang memang rawan bencana," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement