Selasa 16 Jul 2019 22:01 WIB

Jejak Peradaban Islam di Masa Renesains

Sumber-sumber zaman pencerahan bukan berasal dari Yunani-Romawi

Rep: mgrol123/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Peradaban Islam
Foto:

Ibnu Sina, ilmuwan kelahiran persia berhasil mengkombinasikan pembelajaran medis secara praktis dengan sintesis filosofis ide milik filsuf Yunani, Plato dan Aristoteles.

Selanjutnya, seorang ahli fisika dari Andalusia bernama Ibnu Rushdi mengkritik cara Ibnu Sina dalam menginterpretasikan Aristototeles. Kritik ini yang akan mempengaruhi filsuf dari Italia Thomas Aquinas dalam kajian teologis dan filosofis di abad ke 13.

Thomas juga berutang kepada rekannya yang serumpun dari Ibnu Rushdi bernama Moses Maimonides, pemikir yahudi yang menerjemahkan buku “Guide to the perplexed” dari bahasa  Arab ke Bahasa Latin di tahun sekitar 1230-an.

Sementara itu, ada perdebatan tentang sejauh mana penulis Italia Dante terkena pengaruh Islam di mana terdapat kemungkinan ia tahu buku tentang Muhammad (yang diterjemahkan ke bahasa Kastilia, Perancis dan Latin, yang mendeskripsikan perjalanan nabi ke surga). Sementara itu, puisinya yang berjudul “The Divine Comedy” dalam catatan perjalanan Dante yang dibayangkan dari neraka ke surga, mengikuti tradisi ini.

Dante bahkan suka mendengarkan kuliah dari Riccoldo da Monte di Monte Croce, seorang Dominika terpelajar yang menghabiskan banyak tahun mempelajari bahasa Arab di Baghdad sebelum kembali ke Florence pada tahun 1300 dan menulis tentang perjalanannya di negeri negeri Islam.

Islam juga memberikan kita sebuah penggambaran klasik tentang pencerahan yaitu berupa filsuf otodidak. Karakter ini mempunyai asal usul di sebuah novel berbahasa Arab bernama Hayya Bin Yaqzan yang ditulis oleh seorang intelektual Arab bernama Ibnu Tufail di abad ke 12. Novel tersebut bercerita tentang bagaimana seorang anak terlantar yang di tinggalkan di pulau gurun yang mempunyai alasan yaitu tentang visi kenyataan.

Hayya Bin Yaqzan diterbitkan di Oxford dengan edisi Arab-Latin pada tahun 1671 sekaligus menjadi sebuah katalis untuk kontribusi terhadap filsuf Eropa ternama seperti John Locke dan Robert Boyle.

Karya tersebut diterjemahkan dalam bahasa Inggris di tahun 1708 untuk perbaikan alasan kemanusiaan. Selain itu, novel tersebut juga mempengaruhi para novelis. Salah satunya adalah novel Robinson Crusoe karya Daniel Defoe pada tahun 1719. Dari sini, Sumber-sumber pencerahan secara sederhana bukan berasal dari Yunani dan Romawi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement