Jumat 12 Jul 2019 19:39 WIB

Pesona Masjid Raya Xi'an

Masjid Raya Xi’an berdiri di area seluas 12 ribu hingga 13 ribu meter persegi.

Masjid Agung Xian, Cina.
Foto: Wikipedia
Masjid Agung Xian, Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid Raya Xi’an berdiri di area seluas 12 ribu hingga 13 ribu meter persegi. Sedangkan bangunan masjidnya mempunyai luas lebih dari 6.000 meter persegi. Areal masjid berbentuk empat persegi panjang, memanjang dari Timur ke Barat dan terbagi menjadi empat area.

Area pertama berupa gerbang kayu setinggi sembilan meter yang dibuat pada abad ke-17. Gerbang ini berhadapan dengan tembok yang sangat lebar dengan dekorasi ukiran tanah liat serta dihiasi atap dari tumpukan genting mengkilap. Pada dua sisinya, dihiasi perabot antik yang sangat berharga buatan zaman Dinasti Ming dan Qing.

Area kedua terdiri atas tiga pintu batu yang saling berhubungan berpilar empat. Para pengunjung umumnya dipersilakan melewati area ini. Saat memasukinya, para pengunjung akan disambut dengan sebuah tulisan pada puncak pintu pertama, ‘The Court of The Heaven’ (Taman Surga).

photo
Umat muslim melaksanakan salat zuhur di Masjid Xianxian yang berada di kompleks makam Sa'ad bin Abi Waqqash, sahabat Nabi Muhammad SAW, di Guangzhou, China, Selasa (16/10/2018).

Pintu tersebut dikelilingi tembok batu yang berukir indah dengan dua lintasan pada dua sisinya. Batu ini merupakan peninggalan zaman Dinasti Ming. Di belakangnya, berdiri dua meja batu berukir naga. Keduanya menjadi prasasti yang menjelaskan bahwa perbaikan masjid dilakukan pada 1384 atas perintah Kaisar Hongwu di zaman Dinasti Ming.

Pada area ketiga, terdapat ruang kekaisaran yang merupakan bangunan tertua di kompleks ini. Di dalam ruang kekaisaran, terdapat batu dengan tulisan huruf Arab. Tulisan tersebut ditulis oleh salah seorang imam masjid yang isinya menjelaskan mengenai perhitungan hari berdasarkan peredaran bulan.

Di tengah-tengah halaman pada area ketiga ini, berdiri sebuah menara yang menyerupai pagoda dengan tiga susun atap berwarna biru toska yang dinamakan ‘Introspection Minaret’ atau menara introspeksi. Menara introspeksi ini merupakan tempat para muazin mengumandangkan azan.

Sementara itu, di sebelah selatan ruang kekaisaran terdapat ruang penerima tamu. Di dalam ruangan ini, para pengunjung bisa menyaksikan sebuah Alquran yang ditulis dengan tangan dan dibuat pada zaman Dinasti Ming. Selain Alquran kuno tersebut, pengunjung juga bisa melihat peta tanah suci Makkah yang berasal dari Dinasti Qing.

Sedangkan area keempat yang juga merupakan area terbesar adalah bangunan untuk ruang shalat. Jamaah yang dapat ditampung di area ini mencapai seribu orang. Ruang ini dilindungi tiga tingkat atap berwarna biru toska serta berhiaskan ukiran dengan pola rumput dan bunga. Keindahan tampak dari dinding ruangan yang terbuat dari kayu berpahatkan ayat-ayat Alquran, lengkap dengan huruf Cina.

Selain menjadi objek wisata populer di Kota Xi’an, hingga kini, Masjid Raya Xi’an masih difungsikan sebagai tempat ibadah kaum Muslim Cina, terutama mereka yang berasal dari suku Hui. Hingga saat ini, jumlah kaum Muslim Kota Xi’an dan sekitarnya mencapai 60 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement