Kamis 04 Jul 2019 17:10 WIB

Doa Orang-Orang Saleh

Orang-orang saleh punya setidak-tidaknya tiga keunggulan

Ilustrasi Berdoa di Kubah Hijau
Foto: Antara/Saptono
Ilustrasi Berdoa di Kubah Hijau

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: A Ilyas Ismail

Pada suatu hari, Umar bin al-Khathab, memergoki sahabat Mu`adz bin Jabal sedang menangis, dekat makam Rasulullah SAW.

Baca Juga

"Apa yang membuatmu menangis, hai Mu`adz?" tanya Umar.

Jawabnya, "Aku teringat baginda Rasulullah pernah berkata: Sedikit riya adalah syirik. Siapa memusuhi kekasih Allah, Ia pasti memeranginya, dan Allah mencintai orang-orang takwa dan orang-orang yang menyembunyikan kebaikannya, yaitu orang-orang yang jauh dari popularitas, namun hati mereka bagaikan obor penerang.”

Mu`adz diketahui mengutip suatu hadits riwayat Ibn Majah dan Baihaqi.

Pada hakekatnya, hadis ini menceritakan keberadaan orang-orang takwa alias orang-orang shaleh, yang kelihatannya sekarang semakin langka. Inilah yang membuat risau  sahabat Mu`az bin Jabal. Orang-orang shaleh itu, menunjuk hadis di atas, memiliki setidak-tidaknya tiga sifat unggulan yang tak dimiliki oleh orang lain.

Pertama, mereka memiliki akidah yang kuat, dalam arti bebas dari unsur-unsur syirik, baik yang terang (jaliy) maupun yang laten (khafiy). Tak ada kekuatan lain yang mendominasi jiwa mereka, selain Allah SWT. Mereka, tutur Sayyid Quthub, selalu tunduk dan patuh  kepada Allah dan Rasul. Mereka tak pernah mencari alternatif lain manakala Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan keputusan buat mereka. (QS al-Ahzab [33]: 36).

Kedua, mereka senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Alquran menyebut mereka  Pelopor Kebaikan”, sabiqun bi al-khairat (QS Fathir [35]: 32). Menurut Ibn Taimiyah, mereka adalah orang-orang yang mampu menjalankan perintah Allah, baik yang wajib  maupun sunah. Mereka juga mampu menjauhi larangan Allah  baik yang makruh apalagi yang haram. Bahkan, mereka rela meninggalkan sebagian dari yang boleh  sekiranya hal itu berpotensi menjerumuskan mereka kepada sifat lupa dan alpa.

Ketiga, mereka senantiasa membersihkan diri dari dosa-dosa dan maksiat. Mereka bermandikan cahaya. Hati mereka adalah cahaya. Kebaikan mereka juga cahaya. Dalam diri mereka ada cahaya di atas cahaya, nurun  `ala nur (QS al-Nur [24]: 35). Dengan begitu, mereka menjadi obor penerang di tengah-tengah kegelapan dunia.

Mereka itulah orang-orang yang dituju oleh sabda Nabi dalam hadis lain yang berbunyi: Di antara hamba-hamba Allah, ada orang yang apabila bersumpah, maka Allah pasti memberinya kebaikan.” (HR Bukahri dari Muhammad ibn Abdillah al-Anshari).

Maksud hadis ini, menurut pakar hadis Ibn Hajar al-`Asqalani, ialah apabila ia berdoa, maka Allah pasti mengabulkannya. Pendapat lain mengatakan, dunia belum binasa, meski sarat dengan dosa-dosa dan kejahatan, justru karena kebaikan dan doa dari orang-orang shaleh ini. Wallahu a`lam!

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement