Kamis 11 Jul 2019 14:30 WIB

BWI Promosikan Kesadaran Berwakaf ke Mahasiswa

Harapan BWI mahasiswa di setiap kampus dapat mandiri mengelola badan wakaf.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Wakaf
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Wakaf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Wakaf Indonesia (BWI) sedang berupaya untuk mempromosikan kesadaran berwakaf ke kalangan mahasiswa dan pelajar sekolah menengah. Harapan BWI mahasiswa di setiap kampus dapat mandiri mengelola badan wakaf.

Wakil Ketua BWI, Imam Teguh Saptono menyampaikan yang sedang dikerjakan BWI adalah program Wakaf Goes to Campus ke setiap perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Program tersebut sekarang sudah memasuki putaran yang ketujuh atau sudah dilaksanakan di tujuh kampus.

"Di dalam acara (Wakaf Goes to Campus) itu biasanya kita lakukan seminar, karya tulis dan duta wakaf, tapi ke depan ini akan kita kembangkan lagi untuk mulai menggalang Wakaf Investasi Mahasiswa Indonesia," kata Imam kepada Republika, Kamis (11/7).

Dia menyampaikan, BWI sedang mencoba menarik perhatian mahasiswa terhadap wakaf, sehingga mereka bisa mencoba mengelola lembaga wakaf sendiri. Harapannya mahasiswa di setiap kampus mempunyai lembaga wakaf.

Selama ini sudah ada beberapa kampus yang bentuknya yayasan badan wakaf. Ke depan mahasiswanya yang akan diarahkan untuk membuat perkumpulan lalu masing-masing melaksanakan wakaf. Nantinya modal yang terkumpul digunakan oleh mereka untuk membuat usaha produktif.

"Nanti keuntungan (dari usaha produktif hasil wakaf) digunakan oleh penerima manfaatnya bisa mahasiswa itu sendiri, misalnya untuk beasiswa mereka yang tidak mampu, atau dipakai untuk simpan pinjam, kelebihan wakaf itu penerimanya tidak harus delapan asnaf," ujarnya.

BWI berharap mahasiswa bisa secara mandiri mengelola badan wakaf agar di antara mereka bisa saling tolong menolong dengan memanfaatkan hasil wakaf produktif. Terutama menolong mahasiswa yang membutuhkan pertolongan atau yang tidak mampu ekonominya. Sehingga dapat mengurangi mahasiswa yang putus sekolah karena kekurangan biaya.

Mengenai materi promosi kesadaran berwakaf ke siswa sekolah menengah, Imam menyampaikan bahwa masih dalam pembahasan. Kemungkinan bab tentang wakaf akan masuk ke mata pelajaran agama Islam di sekolah menengah. "Maka BWI akan mencoba bekerjasama dengan Kementerian Agama agar bisa memasukkan bab wakaf secara khusus," jelasnya.

Ia mengatakan, promosi kesadaran berwakaf ke mahasiswa target akhirnya agar mahasiswa bisa praktik mengelola badan wakaf. Sementara, promosi kesadaran berwakaf ke siswa sekolah menengah untuk memberi penjelasan tentang pengertian wakaf kepada mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement