REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Universitas Islam Indonesia (UII) menguatkan sinergi. Utamanya, dalam membantu menyelesaikan isu-isu kemanusiaan di dalam dan luar negeri.
Kepala Cabang ACT DIY, Bagus Suryanto, menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran UII. Khususnya, atas kolaborasi yang selama ini telah terjalin.
Ia menilai, sinergi ACT DIY dan UII telah terjalin dalam banyak kesempatan. Misalnya, ketika bencana alam terjadi, dengan sigap UII langsung merespon mengirimkan bantuan logistik.
Bahkan, dalam banyak kesempatan UII mengirimkan relawan-relawan medis terjun ke lokasi bencana. Lalu, mendukung aksi kemanusiaan di berbagai negara yang mengalami krisis kemanusiaan.
"Seperti Palestina dan Suriah, bahkan kepada Muslim Uighur," kata Bagus, Rabu (3/7) lalu.
Rektor UII, Fathul Wahid menuturkan, amanah yang disampaikan jadi jawaban panggilan umat Islam dunia yang membutuhkan bantuan. Ia berjanji, UII akan berusaha memberikan kontribusi terbaik.
Fathul berharap, bantuan-bantuan itu dapat membantu sedikit saja kebahagiaan umat Islam di Uighur dan tempat-tempat lain. Serta, menggerakkan hati orang lain untuk turut membantu.
"Kalau semakin banyak yang tergerak kan insya Allah mereka semakin bahagia dan permasalahannya cepat terselesaikan," ujar Fathul.
Selain luar negeri, tentu saja sinerg UII dan ACT turut sampaikan amanah kepedulian kepada korban-korban bencana dalam negeri. Lombok, Palu, Sigi, dan Donggala dan Selat Sunda.
Keseriusan UII dalam membantu sesama dibuktikan pula melalui komitmennya untuk memaksimalkan UII Peduli. Saat ini, fokusnya memberikan bantuan air bersih untuk masyarakat Gunungkidul.
Ratusan ribu liter air bersih disebut telah disalurkan oleh UII bersama ACT DIY. Tujuannya, tidak lain untuk mengatasi krisis air di daerah-daerah rawan air bersih di Gunungkidul.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
