Ahad 23 Jun 2019 23:00 WIB

Berdakwah Sambil Berdagang di Tenabang

Meskipun berdagang, Habib Ali sangat menjaga waktu shalat

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sejak remaja, Habib Ali sudah mulai berdakwah ke berbagai tempat di Ibu Kota. Dia juga berdagang seperti halnya Nabi Muhammad Saw. Sembari membawa barang dagangannya di atas kuda, Habib Ali mulai berdagang di Tenabang sejak 1990.

Meskipun berdagang, Habib Ali sangat menjaga waktu shalat sehingga ketaatan beliau itu pun diikuti oleh umat Islam lainnya yang sedang berdagang. Sekitar 10 menit sebelum shalat Zhuhur, Habib Ali langsung menutup kiosnya dan diikuti oleh pedagang Muslim lainnya.

Baca Juga

Dalam buku Sumur yang tak Pernah Kering dijelaskan, setelah shalat Zhuhur, Habib Ali tidak membuka lagi kiosnya, tapi langsung berdakwah ke tempat tujuan yang telah direncanakan setiap hari. Kondisi sepert itu diikuti oleh para pedagang lainnya.

Dengan kuda kesayangannya, Habib Ali juga berdakwah ke berbagai daerah di sekitar Ibu Kota, seperti ke kampung-kampung yang ada di Bekasi, Depok, Bojong Gede, Tangerang, dan sekitarnya. Semua itu dilakukan Habib Ali hingga menginjak usia 70 tahun.

Habib Ali dikenal sangat dekat dengan berbagai kalangan, termasuk dengan seorang pengusaha Betawi bernama Haji Abdul Manaf bin Haji Muhammad Jabbar. Dia adalah sahabat sekaligus murid dari Habib Ali Kwitang. Haji Abdul Manaf juga merupakan kakek dari mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo.

Selain itu, Habib Ali Kwitang juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan para ulama Ahlussunnah waljamaah (Aswaja) yang bermazhab Imam Syafi'i. Habib Ali Kwitang kerap berkumpul dengan para kiai dan ulama di Kantor Nahdlatul Ulama (NU), yang saat itu masih menjadi partai.

Dia dan beberapa ulama lainnya saat itu duduk di atas karpet yang digelar di Kantor Partai NU. Mereka bermusyawah untuk menjawab masalah sosial keagamaan dan kebangsaan. Cendekiawan satu ini hadir di forum itu untuk memenuhi undangan anak angkatnya, KH Idham Chalid, yang merupakan mantan ketum PBNU.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement