Kamis 04 Jul 2019 10:45 WIB

Umat Islam di Rumania Manfaat Teknologi untuk Berdakwah

Organisasi komunitas Muslim di Rumania memanfaatkan teknologi internet untuk berdakw

Muslim Rumania
Foto: nineoclock.ro
Muslim Rumania

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Robert Hoisan dan Dan Michi, anggota Romanian Muslim Association (RMA) perwakilan Bucharest, menghabiskan hari-hari selama Ramadhan 2010 dengan mengunjungi saudara sesama Muslim di berbagai kota. Ia menyambangi Constanta—kota di Rumania dengan populasi Muslim terbanyak—dan singgah di beberapa kota lainnya yang memiliki tiga atau empat keluarga Muslim.

Di setiap kota yang disambangi, Hoisan dan Michi menghimpun pemeluk baru (mualaf) dan melibatkan mereka dalam kegiatan buka bersama. Keduanya yakin, cara ini akan bisa mendekatkan pemeluk baru dengan masyarakat Muslim di sekelilingnya.

“Ini kali pertama mualaf di Rumania terlibat langsung dalam aktivitas Ramadhan,” ujar Hoisan kepada IslamOnline.net. “Kami ingin menyelenggarakan buka bersama dengan sebanyak mungkin Muslim di berbagai kota di Rumania serta melibatkan setiap mualaf dalam kegiatan sosial ini.”

Di Constanta, Hoisan dan Michi harus tinggal beberapa hari dan mengorganisasi acara buka puasa dari satu ke lain komunitas. Di kota ini, Muslim berkelompok menurut garis etnis; Turki, Tatar, Gipsi, Albania, dan masyarakat asli Rumania. Dari Constanta, keduanya bergerak ke Dobruja dan kota-kota kecil lainnya. “Kami berusaha menyambangi semua, kendati di kota yang kami kunjungi hanya ada tiga atau empat keluarga Muslim,” ujar Michi.

Hoisan dan Michi adalah warga asli Rumania. Keduanya mempelajari Islam lewat internet, sebelum memutuskan menjadi Muslim pada 2009. Setiap hari, pada saat-saat senggang, Hoisan dan Michi mengunjungi situs-situs Islam di Rumania untuk berdiskusi dengan saudara mereka sesama mualaf di tempat yang jauh atau dengan mufti. Keduanya memperoleh Alquran dengan cara mengunduh di salah satu situs.

Sampai satu tahun setelah menjadi mualaf, Hoisan tidak sekali pun berinteraksi dengan individu atau komunitas Muslim lain di Bucharest. Michi juga terlalu sibuk untuk melakukan semua itu. Terlebih, keduanya tinggal di lingkungan pemeluk agama mayoritas Kristen Ortodoks dan di tempat kerja keduanya berinteraksi dengan masyarakat non-Muslim.

Hoisan dan Michi menyadari perlunya bersilaturahim dengan sesama Muslim, setidaknya yang bermukim di Bucharest, setelah secara intens menyerap banyak informasi dari berbagai situs. Semua ini dilakukan dengan terlebih dahulu mempelajari sejarah kedatangan Islam di Rumania dan etnis-etnis pemeluknya.

Hampir seluruh organisasi komunitas Muslim di Rumania memanfaatkan teknologi internet untuk berdakwah. Mereka masing-masing memiliki situs dan menggunakan jejaring sosial, blog, dan lainnya untuk menyebarkan informasi keislaman. Hampir semua situs dikelola dengan baik dan secara reguler membuka ruang diskusi agama dan budaya, serta membebaskan pengunjungnya mengunduh buku-buku Islam secara gratis.

Alquran tersedia dalam bentuk digital dan bisa disimak dalam format audio. Mufti memberikan kuliah secara online dan ceramah shalat Jumat bisa didengar kembali lewat sejumlah situs. Sejumlah organisasi juga menggunakan situs dan blog untuk pengumpulan dana.

Forum diskusi online merupakan alat komunikasi paling penting bagi Muslim di Rumania. Sejumlah situs, sebut saja forum.arci.ro,  islamulazi.ro, www.sunnah.ro, dan www.rasarit.com/vb, yang paling intens menggelar diskusi untuk merangsang munculnya komunitas Muslim baru di Rumania. Lewat forum tersebut mereka berdebat dan berbagi pengetahuan keislaman serta membahas banyak isu dari perspektif Islam.

Gary Bunt dalam Muslims, Rewiring the House of Islam menggunakan konsep Cyber Islamic Environment (CIE) untuk mendefinisikan fenomena yang terjadi di komunitas Muslim di Rumania. Menurutnya, internet telah memunculkan virtual ummah yang sempurna, tempat setiap individu berekspresi dan mengklaim diri sebagai anggota komunitas tertentu. Lewat forum diskusi, setiap individu Muslim merasa telah memberikan kontribusi dalam dakwah, memberikan pengetahuan, dan mendapatkan pengetahuan baru dari lawan diskusi.

Semua ini mencerminkan betapa pentingnya aliran informasi, data, dan pengetahuan keislaman bagi setiap Muslim di Rumania. Tidak hanya itu, tetapi Muslim di Rumania juga terkadang merasa perlu membangun jaringan dengan komunitas Muslim global, dan terus melakukan interaksi dengan saudara mereka yang berada di luar negeri.

Dalam konteks Rumania, Islam adalah agama yang agak terpinggirkan akibat kuatnya rezim agama mayoritas. Tanpa internet, Muslim di Rumania kerap kesulitan mengakses informasi dan pengetahuan keislaman secara bebas karena minimnya buku di perpustakaan-perpustakaan masjid dan madrasah.

Ketika muncul sejumlah situs yang membuka forum diskusi dan membebaskan pengunjungnya mengunduh buku-buku keislaman, Muslim di Rumania melihatnya sebagai kesempatan mendapatkan sebanyak mungkin pengetahuan tentang agama Rasulullah.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement