Senin 01 Jul 2019 14:35 WIB

DMI: Sikapi Sabar Perempuan Bawa Anjing Masuk Masjid

Syafruddin meminta pemerintah dan Kemenag merespons hal ini karena terkait aqidah.

Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DMI, Jalan Jenggala I nomor 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/7).
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin memberikan keterangan kepada awak media di Kantor DMI, Jalan Jenggala I nomor 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin mengajak umat Islam untuk bersabar dalam menyikapi perbuatan perempuan yang membawa anjing ke dalam masjid. Peristiwa ini terjadi di Masjid Al Munawaroh di Sentul City, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (30/6).

"Kalau umat Islam bisa melewati cobaan, tantangan dan sebagainya dengan baik dengan kesabaran, ketabahan, seperti yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW... maka kita akan hidup tenteram, umat Islam tenteram, Indonesia tenteram," katanya di Jakarta, Senin (1/7).

Baca Juga

Dia mengatakan umat Islam sedang diuji keimanannya oleh Allah SWT melalui kejadian tersebut. Umat Islam di berbagai belahan dunia manapun akan selalu diuji keimanannya dan akan dapat dihadapi dengan kesabaran.

"Umat Islam sepanjang sejarah peradaban Islam memang selalu mendapatkan tantangan dan ujian sekaligus cobaan besar. Nabiyullah Muhammad SAW mulai dari kelahiran beliau sampai syiar Islam besar selalu ada tantangan dan kezaliman yang dihadapi," kata wakapolri periode 2016-2018 itu.

 

Namun, kata dia, karena kesabaran, berkah dan lindungan Allah SWT maka Islam dan peradabannya dapat berlangsung hingga saat ini sampai 15 abad lamanya. Syafruddin mengimbau organisasi Islam juga turut memberi pencerahan yang baik kepada umat dan masyarakat agar menyikapi persoalan dengan ketulusan hati dan kesabaran.

Pemerintah dan Kementerian Agama, kata dia, agar juga ikut merespons persoalan perempuan membawa anjing karena hal itu terkait akidah, prinsip dan syariat yang sifatnya sensitif. Kejadian tersebut, lanjut dia, jangan dijadikan ajang perdebatan sehingga dapat terbelah satu sama lain tapi tetap solid.

"Mari kita sikapi dengan kesabaran dan sekaligus mari bersama-sama memantau apa yang dilakukan aparat, penegak hukum maupun para pengurus, Majelis Ulama Indonesia yang menangani ini dan diberitakan kepada publik supaya tidak terjadi kekisruhan," demikian Syafrudin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement