Senin 01 Jul 2019 12:12 WIB

Jasa Syekh Thaib Umar dalam Pengembangan Pendidikan Islam

Syekh Thaib Umar merupakan ulama besar tanah Minang

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Pendidikan Islam sistem boarding school (ilustrasi).
Foto:

Selain melakukan pembaharuan dalam pendidikan Islam, Thaib Umar juga melakukan pembaharuan lainnya di Masjid Lantai Batu Batusangkar pada 1918. Dimasjid itu, dia menjadi pelopor penggunaan bahasa Indonesia saat menyampaikan khutbah Jumat dan khutbah hari raya Idul Fitri maupu Idul Adha. Terobosan Thaib Umar tersebut tentu merupakan suatu kemajuan. Karena, sebelumnya, khutbah Jumat dan khutbah hari raya hanya menggunakan bahasa Arab yang tidak banyak masyarakat mengerti.

Langkah Thaib Umar itu pun mendapat kecaman dari ulama-ulama tradisional. Kendati demikian, Thaib Umar tetap dengan pendiriannya. Dia tetap menyelipkan bahasa Indonesia dalam khutbahnya.

Dalam buku 50 Pendakwah Pengubah Sjarah, Thaib Umar bahkan disebutkan sebagai ulama pertama yang menulis buku khut bah Jumat dan khutbah hari raya dalam bahasa Indonesia. Pada 1918 buku khutbah dalam bahasa Indonesia itu dicetak dan disebarkan ke seluruh Minang kabau.

Setelah melakukan sejumlah pembaharuan, Syekh Thaib Umar dipanggil oleh Allah pada 22 Juli 1920. Dia wafat di kampung halamannya di Batusangkar. Pemikiran Thaib Umar yang berkemajuan patut diteladani oleh seluruh masyarakat Muslim Indonesia, sehingga tidak tertinggal lebih jauh dari peradaban Barat.

Syekh Thaib Umar merupakan ulama besar tanah Minang yang melahirkan banyak tokoh. Dia merupakan ulama yang me megang teguh ajaran Ahlussunnah wal jamaah (Aswaja). Di antara muridnya adalah Prof Mahmud Yunus, seorang tokoh pendidikan Islam Indonesia.

Selama hidupnya, Syekh Thaib Umar juga pernah menulis kitab risalah yang berjudul Aqa'id al-Iman. Kitab terebut menjabarkan akidah lima puluh yang sesuai dengan ajaran Aswaja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement