Rabu 19 Jun 2019 20:45 WIB

Proyek RS Indonesia-Hebron Butuh Dukungan Rakyat Indonesia

RS Indonesia-Hebron hasil kerjasama lima lembaga filantropi Indonesia.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua MUI Muhyidin Junaidi
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua MUI Muhyidin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF MUI) bersama lima lembaga filantropi bekerjasama membangun Rumah Sakit (RS) Indonesia-Hebron di Yerusalem, Palestina. MUI mengharapkan dukungan materi dan moril dari masyarakat Indonesia untuk membangun RS tersebut. 

"Kami berharap kepada masyarakat Indonesia agar memberikan dukungan materi dan moril untuk pembangunan RS Indonesia-Hebron," kata Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi kepada Republika.co.id, di Jakarta, Rabu (19/6).  

Baca Juga

Kiai Muhyidin mengatakan, proyek pembangunan RS Indonesia-Hebron merupakan karya besar masyarakat Indonesia. RS tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat Palestina yang sedang berjuang menciptakan perdamaian.   

MUI berharap RS Indonesia-Hebron akan banyak membantu masyarakat Palestina yang mengalami trauma. RS tersebut akan bisa merawat masyarakat yang mengalami trauma akibat konflik yang berkepanjangan di Palestina.   

Dia mengatakan, pada akhir pekan ini akan melaksanakan rapat untuk menentukan jadwal keberangkatan ke Yerusalem. "Sekaligus akan membicarakan agenda peletakan batu pertama RS Indonesia-Hebron di Palestina," ujarnya.

Lima lembaga filantropi yang mendukung pembangunan RS Indonesia-Hebron di antaranya Baznas, Dompet Dhuafa, LazisMu, LazisNU dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat. Sebelumnya mereka telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan pada 2 Mei 2019 di Hotel Grand Cempaka.

Bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman, langsung diselenggarakan peluncuran program penggalangan dana. Para tamu undangan yang menghadiri acara tersebut langsung memberikan dukungan materi dan moril untuk membantu pembangunan RS Indonesia-Hebron yang membutuhkan biaya sekitar Rp 85 miliar. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement