Ahad 12 May 2019 21:00 WIB

Nashaihul Ibad yang Mencerahkan Umat

Nashaihul Ibad berisi nasihat-nasihat yang bersumber hadis dan ucapan para sahabat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam mukadimah kitab Nashaihul Ibad, Syekh Nawawi menjelaskan bahwa kitab yang disusunnya ini merupakan syarah (kitab penjelas) dari kitab kumpulan nasihat karya Syekh Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad as Syafi'i. Syekh Syihabuddin juga masyhur dikenal sebagai Ibnu Hajar al-Asqalani al-Mishri.

Syekh Nawawi menamai kitab ini dengan judul Nashaih al-Ibad fi Bayan alAlfadz Munabbihat ala al-Isti'dad li Yaum al-Ma'ad, yang artinya kumpulan nasihat bagi para hamba dalam menjelaskan katakata peringatan untuk bersiap menghadapi hari kiamat.

Baca Juga

Saya berharap semoga Allah menjadikan kitab ini bermanfaat bagi umat Islam dan menjadikannya tabungan amal hingga hari kiamat kelak. Amin. Sayangnya, dalam mukadimah buku ini, Syekh Nawawi tidak menjelaskan tentang latar belakang penulisan kitab ini.

Namun, ada beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Syekh Nawawi menulis kitab karena adanya permintaan dari murid-muridnya. Selain itu, Syekh Nawawi juga menulis kitab untuk memelihara ajaran Islam yang tertuang dalam kitab-kitab klasik, sehingga karya Syekh Nawawi kebanyak an adalah kitab syarah dari kitab-kitab turats karya ulama terdahulu.

 

Kitab Nashaihul `Ibad berisi beberapa nasihat yang akan mencerahkan umat, sehingga bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi hari kiamat. Nasihat-nasihat di dalam kitab ini dikelompokkan menjadi 10 bab yang berisi 214 nasihat.

Sebanyak 45 nasihat di antaranya bersumber dari hadis dan selebihnya adalah atsar atau ucapan para sahabat dan pengikut nabi. Penulisan kitab ini diselesaikan Syekh Nawawi pada Kamis, 21 Safar 1311 H (1893 M).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement