Jumat 10 May 2019 08:18 WIB

Nuh Ha Mim Keller Penasaran dengan Isi Alquran

Nuh Ha Mim Keller masyhur sebagai seorang pakar hukum Islam.

Alquran
Foto:

Jika hal ini diakui sendiri oleh penganut Kristen dan salah seorang ahli tekstualnya yang ternama, lalu apa yang akan dikatakan oleh musuh-musuhnya? ujar Keller. Ia lalu belajar filsafat di universitas. Menurutnya, filsafat mengajarkan untuk menanyakan dua hal terhadap siapa pun yang mengklaim memiliki kebenaran Apa yang Anda maksudkan? Dan, bagaimana Anda tahu?

Ia pun mengajukan kedua pertanyaan tersebut terhadap tradisi agama Katholik Roma yang dianutnya.  Namun, tak kutemukan jawaban dan aku pun sadar bahwa agama Kristen telah terlepas dari tanganku. Aku pun kemudian mulai melakukan pencarian yang mungkin tidak populer bagi kebanyakan anak muda di Barat yakni mencari makna di balik dunia tak bermakna, ungkap Keller.

Dalam masa pencarian kebenaran itulah, ia kemudian mulai mengenal Alquran. Awalnya, ia hanya membaca terjemahan Alquran. Keller mengaku tak begitu tertarik dengan terjemahan Alquran itu. Ia justru penasaran dengan Alquran yang berbahasa Arab.

"Aku tahu kitab aslinya (Alquran) yang berbahasa Arab telah diakui keindahan dan kefasihannya di antara berbagai kitab agama manusia. Aku bertekad belajar bahasa Arab untuk membaca aslinya, paparnya. Ia pun memutuskan untuk belajar bahasa Arab di Chicago.

Dalam waktu satu tahun, ia berhasil mempelajari tata bahasa dengan nilai yang baik. Meski begitu, ia masih merasa kurang. Keller akhirnya memutuskan untuk mempelajari bahasa Arab ke Kairo, Mesir. Di Mesir, Keller mengaku menemukan sesuatu yang benar-benar membawanya kepada Islam.

"Yakni tanda monoteisme murni pada para penganutnya, yang jauh lebih mengejutkanku daripada apa pun yang pernah kulihat sebelumnya, ujar Keller. Di negeri piramida itu, ia  bertemu dengan banyak Muslim, mulai dari yang baik hingga yang buruk.

sumber : Oase Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement