Rabu 08 May 2019 05:05 WIB

Golongan yang Merugi dan Beruntung

Nikmat yang tiada bandingannya ialah ridha Allah.

Orang-orang yang mendirikan shalat termasuk orang yang bertakwa.
Foto:

Izzuddin memulai pembahasan dalam kitabnya dengan mengungkapkan sebuah fakta bahwa kebanyakan umat manusia sebenarnya masuk dalam kategori merugi. Hanya sedikit saja yang beruntung. Ia berpendapat tolak ukurnya cukup sederhana. Untuk mengukur merugi atau tidaknya seseorang cukup dilakukan dengan merefleksikan secara jujur tingkah lakunya dengan Alquran dan sunah. Bila ternyata telah sesuai, maka ia beruntung. Lain halnya, kalau ia tak jujur saat proses refleksi itu. 

Sebagaimana disebutkan dalam surah al ‘Ashr, bahwa sesungguhnya semua orang merugi kecuali mereka yang memiliki empat kriteria, yaitu iman, amal saleh, saling berwasiat kepada kebenaran, dan terakhir ialah berwasiat agar tetap bersabar. Tetapi, jarang sekali keempat sifat ini terkumpul dalam diri seseorang. Sangat nadir di zaman dengan ting kat kompleksitas hidup seperti ini. 

Ada orang bergelimang maksiat, tetapi ia mengira penuh ketaatan. Ia telah jauh, tapi berpikir sangat de kat dengan-Nya. Ada yang bangga paling pintar, padahal sebenarnya ia bodoh. Banyak yang beramal, tetapi hanyalah pepesan ko song. Hanya dengan takaran syariatlah (Alquran dan sunah), kesemuanya itu bisa diukur. Dengan ukuran itu pula lah kerugian dan keberuntungan seseorang dapat dinilai dengan gamblang. “Jika beruntung, sungguh, dia adalah wali Allah,” tulisnya. 

Karena itu, Izzuddin yang merupakan guru ulama terkenal, Ibnu Daqiq Al ‘Id, tersebut menegaskan, hendaknya tidak mudah percaya jika melihat manusia bisa terbang, jalan kaki di permukaan air, atau bisa melihat dunia gaib, tetapi di saat yang sama perilakunya menyimpang dari ajaran agama dengan cara melanggar perkara haram tan pa sebab yang diperbolehkan agama.

Atau, misalnya, ia meninggalkan kewajiban tanpa alasan syar’i maka ketahuilah bahwasanya orang yang demikian ialah setan berwujud manusia yang di peruntukkan Allah sebagai ujian bagi orang-orang bo doh. Layaknya Dajjal, ia bisa meng hidupkan dan mematikan makhluk. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement