Kamis 25 Apr 2019 17:47 WIB

Sosok di Balik Pesona Masjid Sakirin

Masjid Sakirin berdiri megah berkat sentuhan dingin seorang arsitek wanita.

Masjid Sakirin
Foto:

Urusan menggarap megaproyek bukan hal baru bagi Zeynep. Acap kali tawaran mendesain dan membangun hotel dan rumah mewah menghampirinya. Tidak saja dari Turki, tapi dari benua Eropa, India, hingga kawasan Timur Tengah.

Namun, proyek Masjid Sakirin ini sungguh luar biasa. Setidaknya, proyek ini menahbiskannya sebagai wanita Turki pertama yang membangun rumah ibadah. Keyakinan kuat mendorong perempuan lajang ini menuntaskan tugasnya sebaik mungkin. Dia yakin, arsitek perempuan akan memberi sentuhan berbeda pada masjid. 

"Saya selalu lebih detail pada segi estetika. Begitu pula kepedulian saya pada kepentingan publik. Karena itu, saya mencoba membangun tempat terbaik untuk menghadap Allah, bukan hanya sebagai simbol semata."

Gabungkan dua budaya

Kini, Masjid Sakirin mampu mewakili sisi religiusitas Kota Istanbul. Gaya arsitektur bangunannya memperlihatkan identitas Turki yang merupakan gabungan budaya Timur dan Barat. Zeynep memang sengaja menampilkan karakter dua budaya itu. Begitu pula dengan para penggarapnya yang dia ambil dari kalangan Muslim dan kalangan kontemporer.

Perbedaan paham dan keyakinan tadi ternyata melahirkan karya yang luar biasa. Kerja sama yang erat itu juga membuahkan sebentuk kubah masjid artistik yang memendarkan cahaya persatuan. Selain dia, kubah tersebut ditata pula oleh seniman wanita Turki, Nahide Buyukkaymakci.

Ketika pembangunan masjid sedang berlangsung, sempat muncul perdebatan mengenai isu sekularisme dan keagamaan di Turki. Di tengah suasana 'panas' itu, Zeynep tak gentar untuk meneruskan konsep persatuan dua budaya itu. "Saya pikir perpaduan budaya Timur dan Barat cocok dipadukan ke dalam bangunan masjid," tegasnya.

Sejak diresmikan dua tahun silam, Masjid Sakirin menjadi tonggak bersejarah bagi perkembangan arsitektur Turki masa kini. Sekaligus pula menunjukkan dasar-dasar keislaman yang menghargai persamaan sebagai hamba Allah.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement