Kamis 25 Apr 2019 10:45 WIB

Titik Balik Gerakan Organisasi Islam di Eropa

Peradaban Islam di Eropa, khususnya Eropa Barat, memainkan peran penting

Muslim inggris dalam seuah peretemuan.
Foto: telegraph.co.uk
Muslim inggris dalam seuah peretemuan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Peradaban Islam di Eropa, khususnya Eropa Barat, memainkan peran penting dalam perkembangan Islam saat ini. Eropa Barat merupakan pintu masuk Islam ke Eropa. Islam pertama kali masuk ke benua ini melalui Semenanjung Iberia (kini masuk wilayah Spanyol dan Portugal). 

Sejarah mencatat, Islam masuk ke Spanyol pada 710 M, dibawa oleh seorang Muslim yang memimpin pasukan kecil pengintai, Tarif ibn Malik. Setelah Tarif, datang pasukan kecil penunggang kuda (kavaleri) di bawah pimpinan Tariq ibn Ziyad yang telah menaklukkan Teluk Aljazair. Bersama pasukan kavalerinya, Tariq berhasil menguasai Semenanjung Iberia hingga Teluk Biscay. 

Baca Juga

Umat Islam mewariskan 6.500 kata atau nama yang masih dipakai dalam kehidupan masyarakat Spanyol hingga sekarang. Nama kota besar Valencia berasal dari kata Ba lansiyah. Begitu juga dengan Malaga (Malaqah), Granada (Ghar natah) Sevilla (Ishbiliyah).

Beberapa sungai juga diyakini mempunyai asal nama dari bahasa Arab. Seperti Guadalertin, yang dipercaya oleh beberapa peneliti berasal dari kata Wadi al-Tin yang berarti sungai lumpur. Guadalbanar, diduga berasal dari kata Wadi al-Harb yang berarti sungai perang atau bisa juga dari Wadi al-Fanar yang berarti sungai mercusuar. 

Walau Islam akhirnya terusir dari Spanyol dengan cara yang sangat kejam, tetapi ia telah membidani gerakan-gerakan penting di Eropa. Gerakan-gerakan itu adalah kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renaissance) pada abad ke-14 M yang bermula di Italia, gerakan reformasi pada abad ke-16 M, rasionalisme pada abad ke-17 M, dan pencerahan (aufklarung) pada abad ke-18 M. 

Islam tumbuh di Eropa sejak kekuasaan Kesultanan Turki Utsmani. Saat itu, wilayah ke kuasaan Turki Utsmani sangat luas hingga mencapai Eropa. Kekuasaan kerajaan Islam tersebut berlangsung cukup lama hingga penetrasi Islam bisa berlangsung dengan mudah di Eropa. Islam ju ga masuk melalui kegiatan penjajahan yang dilakukan negaranegara Eropa ke kawasan Afrika dan Asia Selatan. 

Meski demikian, pertumbuhan Islam di Eropa semakin tinggi setelah Perang Dunia II, ketika semakin banyak orang dari Afrika, Timur Tengah, dan Indo Pakistan yang berimigrasi ke Eropa. Mereka datang ke Eropa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di benua itu. 

Setelah Perang Dunia II, industri di Eropa Barat tumbuh sangat cepat. Sementara sumber daya manusia di Eropa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Maka, berdatanganlah para imigran, termasuk imigran Muslim, ke Eropa. 

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement