Selasa 09 Apr 2019 13:01 WIB

UEA-Saudi Salurkan Jutaan Dolar AS untuk Yaman Ramadhan ini

Jutaan dolar AS untuk membantu korban krisis perang Yaman.

Hidangan saat Ramadhan (ilustrasi)
Foto: Thekitchn
Hidangan saat Ramadhan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI – Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi menjanjikan bantuan senilai 200 juta dolar AS bagi warga Yaman selama bulan suci Ramadhan. 

Menteri Negara UEA untuk Kerjasama Internasional, Reem Bint Ibrahim al- Hashemy, mengumumkan program Respon Kemanusiaan Kerajaan Arab Saudi-UEA yang ketiga untuk Yaman tersebut dalam konferensi pers di Foreign Correspondents Club di UEA, Senin (8/4) waktu setempat.

Baca Juga

Al-Hashemy mengatakan, situasi di Yaman kian sulit. Karena itu, melalui upaya bersama, UEA dan Arab Saudi berusaha menghapus masalah kemanusiaan dari warga Yaman. 

Dia menjelaskan, bahwa putaran ketiga dari upaya bersama ini memerlukan dana sebesar 200 juta dolar. Bantuan itu akan didistribusikan ke warga Yaman dalam beberapa pekan mendatang dan selama bulan suci Ramadhan.  

Dari jumlah total yang dijanjikan, kata dia, dana sebesar 140 juta dolar akan dialokasikan untuk bantuan makanan dan distribusi melalui organisasi kemanusiaan mitra, termasuk Program Pangan Dunia dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). 

Dia menambahkan, dana tersebut juga akan difokuskan pada anak-anak yang kekurangan gizi, wanita hamil, dan menyusui. Ada sekitar 2,1 juta anak-anak yang kekurangan gizi parah di Yaman saat ini. 

"Dana sebesar 40 juta dolar dari jumlah total yang dijanjikan itu akan dialokasikan untuk fokus pada segmen-segmen khusus ini," kata al-Hashemy, dilansir dari Gulf Today, Selasa (9/4). 

Selain itu, dia menjelaskan bahwa pihaknya akan bermitra dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka akan mengkontribusikan sebesar 20 juta dolar untuk memerangi penyebaran kolera.   

Al-Hashemy menuturkan, program bantuan ini ingin memastikan bahwa semua rakyat Yaman meraih keamanan dan stabilitas. Mereka berupaya agar bantuan itu berjalan efektif, transparan, dan tidak diskriminatif. "Ini bukan hanya tentang uang, itu juga harus tentang harapan," ujarnya.

Dia menegaskan, bahwa bantuan yang diberikan harus sampai kepada warga yang paling membutuhkan. Karena mereka tidak memiliki akses ke daerah-daerah yang dikuasi Houthi. Karena itu, pihaknya mengandalkan organisasi internasional dan PBB untuk memastikan bantuan diberikan secara efektif. 

"Sebuah contoh dari ini termasuk upaya UEA dan Arab Saudi bulan lalu untuk memastikan bahwa 128 ribu guru menerima gaji mereka. Para guru itu berasal dari seluruh Yaman, termasuk mereka yang berada di daerah yang dikuasai Houthi," tambahnya. 

Sejak 2015, UEA telah memberikan bantuan senilai 5,41 miliar dolar AS kepada Yaman. Bantuan itu menjangkau sekitar 17,2 juta orang, termasuk 11,2 juta anak-anak.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement