Selasa 16 Apr 2019 19:07 WIB

ACT Beri Pelatihan Medis ke IRT

Penting bagi IRT memahami dalam menerapkan penanganan pertama pada kecelakaan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Pelatihan medis kepada ibu-ibu di Dusun Nanggulan, Kelurahan  Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY.
Foto: Doc: Pemkab Sleman
Pelatihan medis kepada ibu-ibu di Dusun Nanggulan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Permasalahan kesehatan masih menjadi permasalahan yang banyak diderita sebagian besar masyarakat. Sebagian besar penyakit dan permasalahan kesehatan berubah menjadi fatal.

Tidak menutup kemungkinan, ketidaktahuan masyarakat tentang penanganan medis bisa mengakibatkan korban jiwa. Khususnya, tentang penanganan pertama yang harus dilakukan.

Baca Juga

Melihat pentingnya keterampilan medis bagi masyarakat, Akademi Relawan Indonesia dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan pelatihan penanganan pertama pada kecelakaan (P3K).

Pelatihan diberikan kepada ibu-ibu rumah tangga (IRT). Sebab, penting bagi mereka memahami dan sigap dalam menerapkan penanganan pertama pada kecelakaan di tengah-tengah keluarga.

Pelatihan diisi pula simulasi P3K agar masyarakat bisa memberikan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan. Mengecek denyut nadi, jalan pernapasan, perawatan luka ringan, dan untuk patah tulang.

Instruktur Medis, Rahmad Widodo mengatakan, jika penanganan pertama pada kecelakaan bia dilakukan seluruh ibu-ibu rumah tangga, akan ada banyak penyakit berbahaya yang bisa dicegah.

"Setiap individu harapannya dapat menguasai keterampilan medis tingkat dasar, agar ketika mendapat peristiwa kecelakaan dapat menjadi penolong pertama," kata Widodo beberapa waktu lalu.

Pelatihan sendiri diberikan kepada masyarakat di Dusun Nanggulan, Kelurahan Maguwoharjo, Kecamatan Depok. Setidaknya, ada 51 ibu-ibu setempat yang turut serta.

Ketua PKK Dusun Naggulan, Mei berharap, pelatihan seperti ini terus dilakukan. Tujuannya, agar masing-masing ibu bisa memiliki kemampuan menangani kondisi darurat.

"Bisa menjadi dokter untuk rumahnya sendiri dan tidak sedikit-sedikit ke puskesmas," ujar Mei.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement