Senin 08 Apr 2019 17:51 WIB

Menhan Buka Konferensi Ulama Sufi Internasional

Menhan sebut adanya hubungan ajaran tarekat dengan perjuangan nasionalisme.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Hasanul Rizqa
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berpidato saat Konferensi Ulama Sufi Dunia yang dihadiri 91 ulama sufi dunia dari 36 negara di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berpidato saat Konferensi Ulama Sufi Dunia yang dihadiri 91 ulama sufi dunia dari 36 negara di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu membuka secara resmi Konferensi Ulama Sufi Internasional (World Sufi Forum) di pendopo rumah dinas Bupati Pekalongan di Kajen, Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (8/4).

Pembukaan itu ditandai pemukulan bedug oleh Menhan,  yang didamping  Rais 'Aam Idarah Aliyah Jamiyah Ahli Thariqah al-Mutabarah al-Nahdliyah (JATMAN) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Mufti India Syekh Abu Bakar Ahmad, dan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi.

Baca Juga

Dalam sambutannya, Menhan menjelaskan sejarah peran ulama tarekat dalam memperjuangkan dan menjaga kemerdekaan Indonesia. "Ajaran para ulama tarekat menjadi akar tumbuhnya nasionalisme dan bangkitnya perlawanan terhadap (kolonialisme) Belanda," jelasnya.

Menhan berharap hal tersebut dapat diteruskan oleh ulama tarekat saat ini. "Ulama tarekat harus berada paling depan untuk menjaga rumah kita yaitu NKRI yang tercinta ini," harapnya.

Hal yang sama diutarakan oleh Habib Lutfi. Menurutnya, di tengah kobaran konflik yang tak berkesudahan, tarekat berperan penting. "Peranan tarekat sangat diperlukan untuk keamanan dunia," tegasnya.

Sementara, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada segenap tamu undangan yang hadir, baik dari luar mupun dalam negeri. ''Kami atas nama panitia mengucapkan selamat datang kepada para peserta yang akan mengikuti acara World Sufi Forum ini. Semoga konferensi ini akan memunculkan hikmah yang luar biasa utamanya adalah untuk kemaslahatan kita semua, tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia,'' katanya.

Lebih lanjut, Bupati menjelaskan, dalam pertemuan ini juga akan dilakukan pembentukan organisasi Sufi Internasional, Kirab Merah Putih yang diikuti 2.500 peserta. "Ada juga pameran dari Kementerian Agama dan pameran produk UMKM Kabupaten Pekalongan," jelasnya.

Menurutnya, pertemuan sufi dunia ini diikuti oleh 3.500 peserta yang terdiri dari mursyid, muqaddam, badal, khalifah tarekat-tarekat mu'tabarah dari berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, hadir pula 87 ulama dari 36 negara.

Pembukaan Konferensi Ulama Sufi Internasional dihadiri antara lain Kasum TNI Letjen Supriyanto, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Sayid Abdullah, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono, para Bupati dan Walikota, para pengurus NU, para Dirjen dari Kementerian Agama dan Kementerian Pertahanan, para Mursyid, para Masyayih lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement