Senin 08 Apr 2019 19:24 WIB

Pemikiran Sayyid Ahmad Khan tentang Pendidikan (1)

Sayyid Ahmad Khan merupakan tokoh penting reformasi Islam di India

Sayyid Ahmad Khan
Foto: tangkapan layar wikipedia
Sayyid Ahmad Khan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sang pendiri Aligarh Muslim University (AMU) di India, Sayyid Ahmad Khan memiliki pemikiran yang cukup komprehensif terkait pendidikan. Pertama-tama, reformis Islam dari India ini membedakan antara pendidikan formal yang disediakan pemerintah kolonial dan pendidikan tradisional.

Kemudian, Sayyid Ahmad Khan mendeteksi adanya jurang yang dialami para murid dari sekolah-sekolah formal di daerah perkotaan. Mereka lebih rentan terpapar pengaruh dari kebudayaan urban yang cenderung permisif terhadap pelanggaran etika dan moral.

Baca Juga

Para pemuda hanya konsen pada pelajaran-pelajaran yang harus dilaluinya untuk dapat lulus dan mendapatkan pekerjaan yang bergaji sesuai keinginan mereka. Di saat yang sama, lanjut Ahmad Khan, mereka mengabaikan kewajiban terhadap umat dan bangsa.

Sayyid Ahmad Khan telah menghabiskan waktu cukup lama di Inggris untuk mengamati bagaimana sistem pendidikan modern bekerja. Menurut Wahyudi, keturunan Rasulullah SAW itu mengidamkan agar umat Islam India pada abad ke-20 mampu mendirikan kampus-kampus setaraf, misalnya, Oxford atau Cambridge. Realisasi impiannya ini adalah pendirian universitas Muhammadan Anglo-Oriental (MAO) di Aligarh.

Theodora Back, seorang intelektual Inggris, menjadi pimpinan pertama lembaga pendidikan tinggi tersebut setelah Ahmad Khan berhasil melobi pemerintah Inggris. Sejak 1879, sistem pengajaran di kampus MAO mirip dengan yang berlaku pada Cambridge University dan belakangan Oxford University. Bahasa pengantarnya pun adalah bahasa Inggris.

Wujud kedua dari impiannya itu adalah pendirian Konferensi Edukasi Muslim Seluruh India (AIMEC) pada 1886. AIMEC menjadi wadah bertemunya kaum intelektual Muslim di India. Sayyid Ahmad Khan berjasa besar dalam memadukan pendidikan ala Barat dengan nilai-nilai Islami di negeri ini. Ketika pada akhirnya AIMEC berevolusi menjadi wadah pergerakan politik, dia pun masih terus berkiprah dan menjadi pusat pengaruh.

(bersambung)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement