Selasa 26 Mar 2019 16:39 WIB

Warga Afrika Selatan Kutuk Islamofobia dan Rasialisme

Warga Afrika Selatan sepakat perangi Islamofobia

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia
Foto: youtube
Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warga Afrika Selatan dari berbagai agama mengutuk Islamofobia dan rasialisme yang meningkat secara global setelah serangan yang baru-baru ini terjadi di masjid di Christchurch, Selandia Baru.

“Islamofobia harus ditangani semua kelompok agama dan ras, karena umat Islam sekarang hidup dalam ketakutan dimana pun mereka pergi,” kata Presiden Komunitas Hindu Maha Sabha, Pauline Naidoo seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/3). 

Baca Juga

Naidoo mengatakan para pemimpin negara-negara barat harus mendidik warganya tentang budaya komunitas ras dan agama yang hidup di tengah-tengah mereka, hal itu untuk membendung meningkatkan kebencian dan serangan. 

“Kita harus menghargai kebebasan yang kita miliki di negara kita, namun kita tak boleh percaya bahwa Afrika Selatan kebal terhadap serangan supremasi kulit putih seperti  itu,” kata Anggota Dewan Yayasan Ahmed Kathrada Foundation, Ismail Vadi. 

Vadi yang juga menjabat sebagai menteri transportasi Provinsi Gauteng mengatakan beberapa supremasi kulit putih telah beremigrasi dari Eropa ke Afrika Selatan. Dimana mereka diduga melatih petani kulit putih Afrika Selatan tentang cara melindungi diri.Vadi meminta warga Afrika Selatan untuk mengambil tindakan terhadap rasialisme di komunitas mereka setiap kali insiden semacam itu terjadi.

‘Kita membutuhkan gerakan Greenpeace melawan rasialisme di negara kita. Kita tidak boleh membiarkan stigmatisasi komunitas mana pun karena hal ini melahirkan kebencian terhadap komunitas, ” kata Sekretaris jenderal Jamiatul Ulama Afrika Selatan (Dewan Teolog Muslim), Moulana Ebrahim Bham.

Dia mengatakan politisi sayap kanan di negara-negara barat telah menyebarkan kebencian terhadap Islam sejak serangan 11 September di Amerika Serikat dengan menggeneralisasi muslim sebagai teroris.

“Tindakan semacam itu melegitimasi kekerasan terhadap Muslim atau seluruh komunitas,” katanya.

Bham mengatakan komunitas Muslim mengutuk serangan teroris baru-baru ini di dua masjid di Selandia Baru, mereka juga menghargai persatuan yang ditunjukkan oleh orang-orang Selandia Baru yang berdiri bersama dengan Muslim selama masa berkabung.

“Ditengah kegelapan kami menyerukan kami sebagai umat manusia untuk bersatu,” kata seorang wakil Dewan Gereja Afrika Selatan dalam pesan solidaritasnya kepada komunitas Muslim.

Seorang anggota Komisi Hak Asasi Manusia Afrika Selatan mengatakan rasialisme dan bentuk kebencian lainnya dapat dihukum oleh hukum negara.“Kami berduka atas kehidupan orang-orang yang terbunuh di rumah-rumah ibadah,” kata Rabi Sa'ar Shaked dari Beit Emanuel Synagogue Progressive.

“Kami tidak akan berhenti bertindak dalam persatuan. Mereka tidak akan memecah belah kita,” katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement