Senin 25 Mar 2019 17:17 WIB

UNBK Madrasah Masih Bisa Digelar di Lokasi Terdampak Bencana

Ada dua cara yang bisa dilakukan agar madrasah bisa selenggarakan UNBK

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
UNBK
Foto: ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
UNBK

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Madrasah Aliyah (MA) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) negeri maupun swasta sebelumnya cukup banyak yang terdampak bencana alam di sejumlah wilayah di Indonesia. Ada dua cara yang dilakukan Kementerian Agama (Kemenag) agar madrasah tetap bisa menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Namun, jika masih belum bisa teratasi maka diselenggarakan ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).  "Pada saat terjadi bencana alam, infrastruktur madrasah terdampak, kami menanggulanginya dengan dua cara," kata Kepala Sub Direktorat Kurikulum dan Evaluasi pada Direktur KSKK Madrasah di Kemenag, Ahmad Hidayatullah kepada Republika, Senin (25/3).

Baca Juga

Ahmad mengatakan, yang pertama, pemerintah dalam hal ini Kemenag memberikan bantuan langsung kepada madrasah-madrasah untuk pengadaan unit komputer. Sehingga mereka bisa menyelenggarakan UNBK dengan komputer tersebut.

Kemudian yang kedua, Kemenag memetakan madrasah-madrasah di lokasi bencana. Lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki sarana untuk menyelenggarakan UNBK difasilitasi Kemenag. Sehingga lembaga tersebut bisa digunakan untuk siswa madrasah mengikuti UNBK.

"Contoh perguruan tinggi, madrasah pinjam tempat di sana (perguran tinggi), atau MTs yang memiliki fasilitas (UNBK) dipinjam MA karena waktu (UNBK MA dan MTs) tidak bersamaan, begitu pula sebaliknya," ujarnya.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah di Kemenag, Umar mengatakan, menyelenggarakan UNBK sifatnya tidak memaksa madrasah wajib melakukannya. UNBK sifatnya hanya berupa anjuran. 

Ia menegaskan, bagi daerah tertentu yang belum siap menyelenggarakan UNBK karena kendala teknis, tentu kemenag tidak memaksanya. "Kita layani dengan cara yang lain, (cara) ujian nasional berbasis kertas dan pensil," jelasnya.

Umar juga berpesan kepada siswa madrasah di seluruh Indonesia untuk bersiap-siap menghadapi UNBK dan UNKP. Tapi tidak perlu panik, sebab UN tidak menjadi syarat kelulusan siswa madrasah. Meski demikian siswa madrasah tetap diminta untuk sungguh-sungguh mengikuti UNBK dan UNKP. 

Ia menjelaskan, UNBK bukan sekedar ujian formalitas karena salah satu tujuan UNBK untuk menguji integritas anak-anak bangsa. Juga supaya mereka bisa mengetahui hasil yang dicapai mereka selama belajar di madrasah. "Hindari perilaku yang kurang terpuji, UNBK Insya Allah secara tak langsung mengajak siswa berprilaku jujur," ujarnya.

MA akan menyelenggarakan UNBK pada 1, 2, 4 dan 8 April 2019. Sementara UNBK susulan untuk MA akan diselenggarakan pada 15-16 April 2019. Kemudian MTs akan menyelenggarakan UNBK pada 22 - 25 April 2019. Sementara UNBK susulannya akan diselenggarakan pada 29 - 30 April 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement