Jumat 22 Mar 2019 13:08 WIB

Baznas Distribusikan Logistik ke Tempat Ibadah Jayapura

Bantuan diberikan ke gereja dan masjid.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Dwi Murdaningsih
Relawan Baznas Tanggap Bencana mendistribusikan bantuan logistik ke gereja di Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (22/3).
Foto: republika/umar mukhtar
Relawan Baznas Tanggap Bencana mendistribusikan bantuan logistik ke gereja di Sentani, Jayapura, Papua, Jumat (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SENTANI -- Baznas Tanggap Bencana (BTB) menyalurkan bantuan makanan sebanyak 80 bungkus ke tiap tempat ibadah di Sentani dan daerah lain di Jayapura yang terdampak bencana banjir bandang. Tempat ibadah ini dijadikan sebagai posko pengungsian pasca-banjir.

Kepala Sub Respons BTB, Taufik Hidayat, menuturkan, bantuan logistik itu didistribusikan ke Gereja Hermon Hollo Him di Hinekombe, Distrik Sentani. Pengiriman kali ini adalah yang kesekian kali sejak peristiwa bencana terjadi.

Baca Juga

"Pertama kami mendistribusikan itu logistiknya untuk 200 orang. Makin ke sini makin berkurang karena pengungsinya di sana banyak yang kembali ke rumah. Jadi hari ini kami kirim 80," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (22/3).

Selain gereja di Hinekombe, lanjut Taufik, logistik juga disalurkan dalam jumlah yang sama, ke masjid di komplek BTN Indah Permai, Doyo Baru, Distrik Waibu. Masjid ini menampung banyak pengungsi yang kebanyakan merupakan warga yang menetap di komplek tersebut. Tak hanya logistik, masjid ini juga menerima pakaian bekas untuk disalurkan ke warga.

 

Sekretaris Masjid Darul Ulum, Nopri Astor, mengaku senang dengan logistik yang selalu diberikan oleh BTB. Dia mengatakan, banyak warga setempat yang rumahnya terdampak bencana banjir. Bahkan banjir itu hingga masuk ke area dalam rumah.

Pasca-peristiwa, warga langsung mengungsi di masjid Darul Ulum, termasuk yang non-Muslim. Baik Muslim dan non-Muslim tidak dibeda-bedakan dan sama-sama memperoleh bantuan logistik ataupun yang lain.

Bantuan logistik dari Baznas juga didistribusikan ke gereja Advent yang menjadi posko pengungsian di Sentani. Koordinator posko, Rowley Sakul menyebutkan, total ada 70 pengungsi di gereja. "Kami memang membutuhkan makan, keperluan mandi, obat-obatan, dan pakaian. Menerima (bantuan makanan) ini kami sudah senang sekali," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement