Jumat 22 Mar 2019 17:07 WIB

ACT Tambah Humanity Food Truck 2.0 di Yogyakarta

Food truck dapat menyiapkan 1.500 hingga 1.800 porsi makanan dalam waktu cepat.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Chef Food Truck ACT memproduksi dan mendistribusikan makanan di pengungsian di Kampung Gebang Barat, Desa Pagesangan Timur, Kota Mataram, Lombok, NTB pada Jumat (10/8).
Foto: Republika/Fuji Eka Permana
Chef Food Truck ACT memproduksi dan mendistribusikan makanan di pengungsian di Kampung Gebang Barat, Desa Pagesangan Timur, Kota Mataram, Lombok, NTB pada Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) meluncurkan Humanity Food Truck 2.0, Jumat (22/3) di Balai Kota Yogyakarta. Peresmian ini dilakukan oleh Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti dan Vice President ACT, Ibnu Khajar. 

Ibnu mengatakan, Humanity Food Truck 2.0 ini memang didedikasian untuk warga DIY, Jawa Tengah dan sekitarnya. Bahkan, dapat menyiapkan 1.500 hingga 1.800 porsi makanan dalam waktu cepat.

Baca Juga

"Food truck 2.0 ini merupakan program yang kedua dan terbesar yang kita miliki dari food truck pertama," kata Ibnu di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (22/3). 

Kehadiran Humanity Food Truck ini juga sebagai salah satu bentuk implementasi zakat dari masyarakat yang dikelola oleh ACT. Sebab, zakat sendiri hadir untuk menjadi solusi dari permasalahan yang ada di masyarakat, terutama penerima zakat. 

 

Dengan adanya Humanity Food Truck ini, lanjut Ibnu, menjadi ikhtiar ACT dalam memaksimalkan layanan zakat dan meningkatkan kualitas layanan zakat. 

Ia menjelaskan, food truck ini digagas untuk memberikan layanan terbaik secara masif dan aktif. Sebab, Humanity Food Truck harus mampu memberikan layanan terbaik secara mobile untuk menjangkau para mustahik di berbagai wilayah. 

"Maka dibuat food truck dengan armada yang besar supaya kapasitasnya besar dengan kualitas makanan yang baik dan higienis," kata Ibnu. 

Kelengkapan dapur food truck ini pun lebih optimal. Sehingga memungkinkan tim Humanity Food Truck memasak menu hingga seribu lebih porsi dalam waktu yang lebih singkat. 

Bahkan, chef yang disiapkan pun dari hotel bintang lima. "Tersedia dua chiller dua pintu, penanak nasi tiga tingkat hingga mampu memasak dengan kapasitas 21 kilo gram beras dalam sekali masak. Dua kuali tekanan tinggi dan satu kuali tekanan rendah," ujarnya. 

Sementara itu, Haryadi mengajak masyarakat untuk berkontribusi melayani masyarakat yang membutuhkan. Sehingga dapat melayani masyarakat tiap hari tanpa henti. 

"Food truck ini sarana berbagi. Jadi jangan berhenti bergerak," kata Haryadi.  

Sebelum peluncuran dilakukan, aksi perdana sudah dilakukan pada Rabu (20/3) lalu untuk korban banjir dan longsor Bantul. Sekitar 1.000 porsi makanan yang dibagikan terhadap warga terdampak banjir dan longsor. 

Program Humanity Food Truck ini telah menjangkau masyarakat terdampak bencana di berbagai wilayah lainnya di Indonesia. Diantaranya, Lombok, Palu, Sigi dan Donggala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement