Kamis 21 Mar 2019 17:46 WIB

Dompet Dhuafa Targetkan Zakat Ramadhan Ini Rp 248 Milliar

Dompe Dhuafa mempermudah donatur menyumbangkan dana ZIS.

Rep: rahma sulitya/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelayanan Dompet Dhuafa
Foto: Republika/
Pelayanan Dompet Dhuafa

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG — Sebelum Ramadhan tiba, Dompet Dhuafa telah menggaungkan program-program untuk mengajak masyarakat agar mau bersedekah. Salah satunya adalah program ‘Jangan Takut Berbagi’ dimana dengan dijalankannya program ini, zakat pada Ramadhan bisa ditargetkan mencapai Rp 248 milliar.

Direktur Mobilisasi Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi, mengatakan untuk proses ZIS pada tahun ini akan lebih memudahkan masyarakat. Apalagi dengan menyasar generasi millenial, proses ZIS bisa dilakukan secara digital tanpa perlu mendatangi Kantor Dompet Dhuafa.

Baca Juga

“Dompet Dhuafa siapkan banyak program Ramadhan. Kami menargetkan dana zakat yang terkumpul sebesar Rp 248 milliar, mudah-mudahan bisa dicapai melalui gerai-gerai yang bekerjasama dengan kami,” kata Yuli dalam acara Press Briefing #JanganTakutBerbagi di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa Karawaci, Tangerang, Banten, Kamis (21/3).

Nantinya, membayar infaq atau sedekah bisa melalui minimarket seperti Alfamart atau Indomart, karena target dari Dompet Dhuafa adalah generasi millenial. Sebelumnya, untuk bersedekah hanya bisa dilakukan dengan datang langsung ke Kantor Dompet Dhuafa, Pejaten, Jakarta Selatan, atau transfer rekening. “Sekarang semua bisa dilakukan dengan handphone, atau secara digital,” kata Yuli.

Ia juga memberikan satu contoh dermawan yang sudah menunjukkan ‘Jangan Takut Berbagi’ yakni Amir Rajab Batubara, yang telah mewakafkan asetnya sebesar Rp 60 milliar, untuk membangun dan mengembangkan Institut Kemandirian Dompet Dhuafa.

Sentra latihan usaha mandiri itu, memang dibentuk untuk membantu mengentaskan kemiskinan yang ada di Indonesia. Kawasan yang layaknya sebuah wisma itu, memiliki dua gedung utama yakni Gedung Wardah dan Gedung Wakayapa, serta sejumlah kelas.

“Ini kawasan wakaf dari Amir Rajab Batubara mantan vice president Citibank, pada 1998 sudah didirikan yayasan. Sekarang ini nilai aset hampir Rp 60 milliar. Dia membuktikan tidak takut untuk berbagi,” kata Yuli.

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa ini sejak dulu memang menyaring anak-anak yatim piatu dari seluruh Indonesia, untuk belajar berbagai macam keterampilan. Institut ini diwakafkan ke Dompet Dhuafa pada 2011 lalu, dan terus berkembang hingga saat ini.

Penerima manfaat ini adalah kaum dhuafa yang perlu tingkatkan keterampilan yang dimilikinya, dan mereka memang punya keahlian khusus. Selain itu, ada juga kaum difabel yang juga menerima manfaat ini.

“Ustadz Syahroni adalah yang pertama menerima amanat ini. Semasa hidupnya, setiap Sabtu Pak Amir pasti berkeliling ke daerah untuk membawa anak-anak yatim piatu ke sini dan diajarkan di sini, tinggal di sini. Kami ingin mereka punya masa depan lebih baik,” ucap Yuli lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement