Sabtu 23 Mar 2019 01:55 WIB

MUI Berharap Selandia Menjadi Pelopor Melawan Islamofobia

Anwar salut dengan tindakan tegas dan rasa toleransi tinggi di Selandia Baru.

Rep: Umi Soliha/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas kepolisian berjaga di depan Masjid Wellington saat pelaksanaan salat Jumat pertama pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3) di Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019).
Foto: Antara/Ramadian Bachtiar
Petugas kepolisian berjaga di depan Masjid Wellington saat pelaksanaan salat Jumat pertama pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3) di Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas berharap Selandia Baru bisa menjadi pelopor melawan  islamofobia yang tengah melanda dunia. Anwar mengaku salut dengan adanya tindakan tegas dan rasa toleransi tinggi di Selandia Baru pascateror di dua masjid, Kota Christchurch, Selandia Baru.

Selandia Baru diharapkan menjadi pelopor melawan Islamofobia ini dusampaikan langsung Anwar kepada Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Roy Ferguson. Hal itu diampaikan dalam pertemuan antara MUI dan Kedutaan Besar Selandia Baru.

Baca Juga

“Saya sangat terharu mendengar sikap Pemerintah Selandia Baru memberikan perhatian khusus dengan menjaga dengan ketat  Shalat Jumat yang dilakukan Muslim di Kota Christchurch . Juga menyiarkan azan secara nasional melalui radio dan telivisi nasional. Ini merupakan sebuah nikmat dari musibah," ujarnya.

photo
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Selandia Baru untuk Indonesia Roy Ferguson, Ketua MUI Jawa Timur Abdussomad Buchori dan Wakil Sekjen MUI Amirsyah Tambunan (dari kiri) memberikan paparan saat melakukan pertemuan di Kantor MUI, Jakarta, Jumat (22/3).

Kejadian ini memang sangat menyedihkan dan menyakitkan bagia semua orang. "Saya berharap tindakan-tindakan luar biasa yang dilakukan Pemerintahan Selandia Baru bisa menjadi pelopor melawan islamofobia. Inilah yang sedikit banyak menyebabkan aksi teror kepada Muslim di seluruh belahan dunia,” katanya.

Dalam acara tersebut Roy Ferguson menyampaikan setelah aksi kejam itu, keamanan komunitas Muslim di Selandia Baru adalah prioritas utama bagi Pemerintah Selandia Baru. Mereka akan memastikan komunitas Muslim di Selandia Baru merasa aman dan terjamin. “Tingkatan ancaman teror Selandia Baru naik dari rendah ke tinggi segera setelah serangan. Dan kami akan memastikan tetap di level ini.  Selandia Baru akan tetap menjadi masyarakat yang aman dan terbuka ditandai oleh tolerasi dan kebebasan dalam beragama,” ujarnya.

Puluhan ribu warga Selandia Baru telah bergabung, katanya, ikut berjaga-jaga untuk para korban dan keluarga dari serangan teroris. Pemerintah Selandia Baru telah mendukung dan memprioritaskan semua korban dan keluarganya baik mereka itu warga negara Selandia Baru, penduduk atau pengunjung.

photo
Umat muslim melintasi karangan bunga yang diletakkan warga di depan Masjid Wellington saat pelaksanaan salat Jumat pertama pascapenembakan di dua masjid kota Christchurch pada Jumat (15/3) di Kilbirnie, Wellington, Selandia Baru, Jumat (22/3/2019).

Dia mengatakan, sebuah pusat kesejahteraan masyarakat telah didirikan di dekat rumah sakit di Chrirstchruch untuk memastikan korban mengakses dukungan dengan mudah. Ia pun menyampaikan Polisi Selandia Baru memahami dan menghormati kepercayaan Muslim untuk memakamkan korban sesegera mungkin, bekerja sama dengan Kepala Lembaga Koroner (Lembaga yang berwenang untuk menentukan penyebab kematian dan identitas korban) memaksimalkan segala cara untuk mempercepat prosesnya.

Para spesialis bekerja sama dengan staf polisi Selandia Baru untuk mendukung keluarga korban. Mulai dari membantu mengubur, mengantar, atau memulangkan jenazah dengan cara yang sejalan dengan kepercayaan Muslim. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement