Selasa 19 Mar 2019 16:01 WIB

Awal Mula Seluruh Yaman Memeluk Islam (2-Habis)

Sebelum Islam datang, Yaman dikuasai kerajaan Persia yang dipimpin raja Majusi.

(ilustrasi) peta Yaman
Foto: tangkapan layar google
(ilustrasi) peta Yaman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alih-alih bersikap konfrontatif, Rasulullah Muhammad SAW menawarkan kepadanya, “Maukah kalian mengenal apa itu Islam?” Mereka bersedia menyimak penjelasan yang ada, tetapi masih bersikeras bahwa Kisra adalah tuhan semesta alam.

Nabi SAW kemudian bersabda, “Bagaimana pendapatmu bila ternyata Tuhanku telah membunuh tuhanmu tadi malam?”

Baca Juga

Mereka tentu saja heran. “Dari mana Anda tahu?”

“Tuhanku yang mewahyukannya kepadaku,” jawabnya dengan tenang.

Nabi SAW lalu menyuruh para utusan itu agar kembali ke Yaman untuk mengabarkan wahyu tersebut. Beliau SAW lalu mengatakan, bila informasi kematian Kisra salah, mereka dapat datang lagi ke Madinah untuk menangkapnya.

Dan kalau benar Kisra tewas malam itu, sebaiknya mereka dan seluruh pemuka Yaman memikirkan ulang, betapa meruginya menyembah pada zat selain Allah.

Begitu tiba di Yaman, mereka menceritakan pertemuannya dengan Rasulullah SAW, termasuk apa itu Islam dan wahyu mengenai kematian Kisra. Badzan sedikit tertarik pada ajaran Tauhid, tetapi masih ragu-ragu meninggalkan agama Majusi.

Karena itu, dia berpesan kepada mereka, bila betul wahyu yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, maka dia akan memeluk Islam.

Untuk diketahui, waktu tempuh antara Sana’a, ibu kota Yaman, dan Madinah pada zaman itu sekitar dua pekan. Adapun perjalanan normal antara Sana’a dan ibu kota Persia ditempuh rata-rata satu bulan.

Satu setengah bulan kemudian, datanglah utusan dari istana Persia ke Sana’a yang mengabarkan kematian Kisra tepat pada waktu yang telah diramalkan sebelumnya oleh Rasulullah SAW. Penguasa kafir itu beserta saudara-saudaranya tewas ditikam anaknya sendiri yang bernama Syiraweh.

Setelah menerima kabar tersebut, Badzan bin Sasan mengumumkan beriman kepada Allah dan Rasulullah SAW. Seluruh rakyatnya kemudian mengikutinya, mengucapkan dua kalimat syahadat. Sejak saat itu, Yaman berada dalam naungan kedaulatan Islam.

Adapun Kerajaan Sassania terus-menerus dilanda pergolakan politik yang dahsyat, diperparah pula dengan ketidakpuasan penduduk setempat yang memang telah mengendap begitu lama.

Akhirnya, pada 651 pasukan yang dikirim Amirul Mu`minin Umar bin Khaththab dapat menaklukkan Sassania. Tamatlah riwayat kerajaan yang pernah menjadi adidaya dunia itu.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement