Selasa 19 Mar 2019 17:17 WIB

Pertolongan Allah akan Datang Jika Ikhlas dan Bersabar

Kisah ini menjadi pelajaran penting bagaimana menata niat dalam hati

Gurun pasir (ilustrasi)
Foto:

Melihat kedatangan suami, sang istri sempat heran, apalagi begitu tiba di rumah sang suami malah menuju dapur dan mengambil sebilah golok. Istrinya sudah melayangkan  pertanyaan, namun tidak mendapatkan jawaban. Malah, sang suami keluar begitu saja sembari menenteng golok senjata tajam.

Namun, di tengah perjalanan, sang suami bertemu dengan sesosok orang tinggi besar dan hitam. Ternyata dia adalah iblis yang menyerupai manusia. "Hai, mau ke mana kamu?" tanya iblis dengan sinis.

Sang suami yang alim itu menjawab, "Saya hendak menuju pohon yang disembah-sembah orang bagaikan menyembah Allah. Saya sudah berjanji kepada Allah akan menebang roboh pohon yang dijadikan perbuatan syirik itu," katanya.

Mendengar semangat suami yang ahli ibadah itu iblis pun melarangnya. Menurut iblis, jika dia tidak ada hubungannya dengan pohon itu, mengapa harus ditebang karena yang penting, dia tidak ikut-ikutan syirik seperti mereka. "Untuk itu, lebih kamu pulang saja," saran Iblis.

"Tidak mau, kemungkaran mesti diberantas," katanya dengan mendorong iblis yang berdiri tegak di hadapannya. "Berhenti, jangan teruskan!" kata  iblis mengancam.

Akibat sama-sama bersikeras dan bersitegang, terjadilah perkelahian antara sang suami dan iblis yang menjelma sebagai manusia. Dalam perkelahian itu, iblis kalah, padahal badannya lebih besar dua kali lipat dari suami yang alim itu. Sambil menahan rasa sakit, iblis meminta maaf dan berjanji kepada sang lelaki itu akan memberikan uang emas empat dinar di bawah sajadah setiap selesai shalat Subuh.

Tetapi, dengan syarat, yaitu si lelaki mesti mengurungkan niatnya menebang pohon. "Pulang saja berburu, jangan teruskan niat tuan itu dulu," pinta iblis.

sumber : Dialog Jumat Republika/c62
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement