Senin 18 Mar 2019 17:47 WIB

Imam Fiji Jadi Korban Penembakan Teroris di Selandia Baru

Komunitas Muslim Fiji berduka atas meninggalnya Imam Patel

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Kronologi penembakan di Selandia Baru (Ilustrasi)
Foto: Republika
Kronologi penembakan di Selandia Baru (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,LAUTOKA -- Komunitas Muslim di Kepulauan Fiji merasa sangat kehilangan sosok imam Hafiz Musa Patel, yang merupakan imam masjid Lautoka. Imam Patel termasuk salah satu dari 49 korban penembakan di masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang meninggal dunia. Serangan teror itu dilakukan oleh Brenton Tarrant di Masjid Al Noor di Dean's Avenue saat jamaah berkumpul hendak melaksanakan shalat pada Jumat (15/3) lalu.

Sekretaris dari Ulama E-Ahle Sunnat Fiji, Mohammad Nazim, mengenang masa-masa bersama imam Patel. Ia telah mengenal Patel selama beberapa tahun di Fiji."Kami menghadiri acara-acara ibadah bersama dan semua undangan lain yang Bapak Patel kunjungi di seluruh negeri," kata Nazim, dilansir dari Fiji Sun, Senin (18/3).

Baca Juga

Menurut Nazim, Patel bekerja keras demi kesejahteraan staf, persaudaraan, kedamaian dan persatuan. Ia bisa mengingat tatkala bepergian bersama Patel saat ia menyampaikan khotbah yang berkutat di sekitar isu kedamaian dan kerukunan. Ia juga mengingat bagaimana mereka bisa hidup berdampingan bersama orang-orang dari ras dan agama lainnya.

"Bagi seseorang dengan kepribadiannya pergi itu memang kerugian besar. Niatnya untuk menyampaikan pesan perdamaian dan persatuan kepada banyak kelompok minoritas dan komunitas," lanjutnya. 

Dalam pandangan Nazim, Patel memiliki semacam dampak yang besar bagi orang-orang Muslim yang mengikutinya. Menurutnya, mereka akan mendengarkan pengajaran Patel dan bahkan mengubah sikap dan cara hidup mereka melalui bimbingan dari sang imam. 

"Almarhum imam memberikan pendidikan Islam bagi anak-anak, terutama di Lautoka di sekolah dasar dan menengah," ujarnya.

Mohammad Irshad, teman dekat Patel sekaligus anggota dewan Ulama E-Ahle Sunnat di Fiji, mengatakan Patel memiliki pelayanan terbaik. Dia telah melangsungkan acara pernikahan bagi semua anak-anak Irshad secara gratis dan akan pergi melaksanakan shalat di rumahnya. Selain itu, ia mengatakan Patel juga merupakan sosok di balik pembangunan masjid di Nadi yang berada di samping Taman Pangeran Charles.

"Dia sebenarnya telah membantu dalam pekerjaan arsitektur dari bangunan masjid tersebut dan meminta berkah Tuhan saat dasar pembangunan dimulai," kata Irshad. Sebelumnya, Hafiz Musa Patel dilaporkan berasal dari desa Lunawara di distrik Bharuch Gujarat, India. Namun, ia memegang paspor dari Fiji. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement