Selasa 19 Mar 2019 06:02 WIB

Inilah Majelis Taklim Kitab Kuning Online Terbaik di DKI

Riset tersebut diadakan oleh Jakarta Islamic Centre (JIC).

 Nara sumber dan peserta stadium general ekspos hasil rset majelis taklim kitab kuning online DKI Jakarta berfoto bersama seusai penyampaian hasil riset Jakarta Islamic Centre (JIC).
Foto: Dok JIC
Nara sumber dan peserta stadium general ekspos hasil rset majelis taklim kitab kuning online DKI Jakarta berfoto bersama seusai penyampaian hasil riset Jakarta Islamic Centre (JIC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PPPIJ/JIC (Jakarta Islamic Centre) bekerjama dengan Ma`had Aly Zawiyah Jakarta menyelenggarakan kegiatan Stadium General Ekspos Hasil Riset Majelis Taklim Kitab Kuning Online di DKI Jakarta tahun 2018. Kegiatan tersebut diadakan di Ruang Audio Visual 2 PPPIJ/JIC, Jakarta, Ahad (17/3).

Stadium general ini dilaksanakan dari jam 10.00 s.d 14.00 WIB yang dihadiri 43 peserta. Narasumber adalah   Ustadz Rakhmad Zailani Kiki (kepala Divisi Pengkajian dan Pendidikan PPPIJ/JIC); Habib Ali Yahya (penulis khazanah ulama dan habaib Betawi), dan Ustadzah Badrah Uyuni (Pimpinan Ma`had Aly Zawiyah Jakarta) dengan moderator Achmad Syalabi (wartawan Republika).  

Acara ini  diselenggarakan sebagai wahana sosialisasi hasil riset PPPIJ/JIC pada tahun 2018 tentang keberadaan majelis taklim kitab kuning online yang sedang menjadi tren, khususnya di DKI Jakarta. 

”Dari hasil riset tersebut diketahui bahwa media yang digunakan penyelenggara majelis taklim kitab kuning online cukup beragam, yaitu menggunakan website, blog dan media sosial, sepeti YouTube,  Instagram dan Facebook,”  kata  Ustadz Rakhmad Zailani Kiki yang menjadi penyampai hasil riset.

Ia menambahkan, peminat terhadap majelis taklim kitab kuning online ini cukup banyak dan terus bertambah. “Hal itu,  karena dia memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan majelis taklim konvensional, yaitu:  Waktu belajar yang bisa disesuaikan oleh peserta didik; Materi pembelajaran sama dengan majelis taklim kitab konvensional, namun bisa disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik; peserta didik tidak perlu menghabiskan waktu, biaya dan tenaga untuk hadir di tempat majelis taklim kitab secara fisik; dan pembelajaran bisa diikuti oleh ribuan bahkan jutaan peserta didik di manapun beradai  dalam  satu waktu,” papar tokoh yang akrab dipanggil Kiki melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (18/3).

Tren pengajian kitab kuning online ini tidak dapat dicegah. Namun,  menurut narasumber kedua, Habib Ali Yahya, para peserta didik yang belajar mengaji melalui majelis taklim kitab kuning online, ketika mengaji melalui gadgetnya, haruslah menjaga adab seperti layaknya mengaji di majelis taklim konvensional. Juga dia menghimbau agar penyelenggara majelis taklim kitab kuning online tetap mengadakan kegiatan tatap muka langsung (offline). 

“Hal itu  bisa dilakukan di awal atau di akhir pengajian.  Alasannya,  terkait dengan masalah adab atau pemberian ijazah sanad keilmuan yang sepatutnya tetap diberikan dengan tatap muka secara langsung,” ujarnya.

Pada penyampaian hasil riset tersebut diumumkan  majelis-majelis taklim kitab kuning online terbaik di DKI Jakarta tahun 2018 di medianya masing-masing, baik individu maupun lembaga, yaitu: 

1. YouTube: Majelis taklim kitab kuning online dengan pengajar Dr KH Ahmad Lutfi Fathullah;  164 Channel yang diselenggarakan oleh LTN PB NU;  dan Rumah Fiqih  di bawah Pimpinan Ustaz Ahmad Sarwat, Lc. 

2.  Website:   salingsapa.com/salingsapa.tv ;  dan tv.nu.or.id yang dikelola oleh LTN PB NU

3.   Blog: https://yayasanalmuafah.wordpress.com

4.   Facebook:  Majelis Dzikir Samsi Syumus Indonesia; dan Majlis Al-Muwasholah 

5. Instagram:  Zawiyah.Arraudhah  (Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an  Ar-Raudhah wa zawiyah ar-raudhah ihsan foundation) Pimpinan:  Ustadz Muhammad Danial Nafies; dan Ma’had Aly Zawiyah yang dipelopori oleh Almarhum Abuya KH Saifuddin Amsir.  

“Pada acara stadium general ini juga diperkenalkan majelis taklim kitab kuning online media website dengan alamat: www.zawiyahjakarta.or.id  yang baru memulai pengajiannya pada Rabu (20/3)  dengan kurikulum ma`had aly setara S1 (program akidah dan ilmu hadits serta program ilmu fiqih)  dan S2 (program tafsir hadits), dan masih menerima pendaftaran untuk Angkatan Kedua,” papar Rakhmad Zailani Kiki.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement