REPUBLIKA.CO.ID, KEMADANG -- Kelompok Shibori "Sekar Tanjung", Dusun Ngasem dan Dusun Nglaos, Desa Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul ingin sekali berinovasi dalam membuat motif kain. Mendapatkan berbagai masukan serta belajar dari internet, ibu-ibu milenial ini terpacu menuangkan ide baru.
Bertempat di Rumah Sri Handayani, Dusun Ngasem, Hari Selasa kemarin, dari pagi hingga siang ibu-ibu asyik membuat beberapa pola. Dilanjutkan Hari Rabu pagi-siang untuk pencelupan kain.
Karena membuat pola baru, memakan waktu cukup lama, ibu-ibu bertanya apakah hasilnya akan bagus karena paling mengasyikan adalah saat membuka lipatan atau benang dan karet pengikutnya sebelum menjemur. Dari sinilah akan terlihat apakah pewarnaan sempurna atau tidak, sesuai yang dikehendaki atau pola awal atau tidak.
"Ternyata hasilnya bagus ya Bu, kalau mengikuti alur pembuatan yang benar," ujar salah satu ibu.
Parmini Fasilitator Rumah Zakat yang mendampingi kelompok ini menurutkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan kelompok binaan Rumah Zakat ini. Yaitu inovasi motif, pembuatan produk turunan dari kain menjadi produk jadi yang siap pakai, serta pemasaran agar bisa dirasakan hasilnya oleh penerima manfaat.
"Butuh energi lebih dan harus sabar mendampingi ibu-ibu ini, untuk membangun kekuatan mental dalam berproses menjadi kelompok wirausaha," ujarnya seperti dalam siaran pers.