Ahad 24 Feb 2019 14:00 WIB

Malcolm di Makkah

Perubahan sikap Malcolm X selepas haji berperan dalam kehidupan banyak orang.

Malcom X
Foto:

Perubahan sikap tersebut langsung menjadi sorotan di tanah airnya. Koran terkemuka AS, the New York Times, langsung melaporkan perubahan sikap tersebut di halaman satu pada edisi 8 Mei 1964 dengan judul Malcolm X Senang dengan Perilaku Kulit Putih dalam Perjalanan ke Makkah. Judul itu sekiranya menggambar kan betapa kuatnya kesan Malcolm sebagai seorang radikal kulit hitam saat itu.

Selepas mengunjungi Tanah Suci, Malcolm kemudian berkunjung ke Mesir, Sudan, Kenya, Tanganyika, Zanzibar, Nigeria, Ghana, dan Aljazair, sebelum pulang ke New York pada 20 Mei tahun yang sama. Dalam perjalanannya, Malcolm juga sempat singgah ke Gaza Palestina dan menyaksikan penindasan oleh Zionis Israel.

The New York Times kemudian melapor kan bahwa Malcolm akan membentuk organisasi pergerakan baru yang lebih terbuka untuk semua golongan. Ia bahkan meyakini, kaum muda kulit putih akan mengubah sikap mereka di masa datang.

Malcolm sudah menggalang dukungan dari sejumlah tokoh kulit hitam, bahkan ber upaya mengontak Pendeta Martin Luther's King Jr untuk merumuskan arah perjuangan kaum kulit hitam. Belum sempat niat itu ia lancarkan, Malcolm terbunuh di Aula Dansa Audobon. Pemakam an Malcolm X dihadiri puluhan ribu orang pelayat. Jumlah ini lebih banyak lagi ketika jasadnya hendak dikebumikan pada 27 Februari 1965.

Sementara pengaruh Malcolm X, baik untuk agamanya, untuk Amerika Serikat, bahkan untuk dunia justru kian kuat selepas ia meninggal. Salah seorang putra Elijah Muhammad, Warith Deen Muhammad, yang pernah diampu Malcolm X, akhirnya mengikuti jejak Malcolm X merengkuh Islam Suni.

Saat ditunjuk memimpin Nation of Islam (NOI) selepas kematian Elijah Muhammad, Warith Deen merombak paham organisasi tersebut agar sesuai dengan Islam arus utama yang diyakini Malcolm. Tindakan Warith Deen Muhammad tersebut membuat puluhan ribu anggota NOI berpindah keyakinan ke Islam yang otentik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement